Rini Wulandari
Rini Wulandari Guru

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Work Hard, Life Hard, Pray Hard Ketika Ibadah Harus Diseimbangkan

23 Maret 2024   00:21 Diperbarui: 26 Maret 2024   01:08 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Work Hard, Life Hard, Pray Hard Ketika Ibadah Harus Diseimbangkan
Ilustrasi beribadah di sela sibukya kehidupan sumber gambar pexel.com/thirdman

Ibadah tak hanya memberikan arah moral dan spiritual, tetapi juga memberikan ketenangan batin dan kedamaian dalam kehidupan sehari-hari. Namun justru itu yang semakin banyak ditinggalkan orang.

Sehingga menyelaraskan kewajiban agama dengan tuntutan dunia modern bisa menjadi tantangan tersendiri.

Mencapai Keselarasan pun Butuh Strategi

Memang tidak mudah karena untuk mencapai keseimbangan antara pekerjaan, kehidupan pribadi, dan ibadah membutuhkan kesadaran dan komitmen yang kuat. 

Banyak cara yang bisa kita lakukan seperti mengatur apa yang menjadi prioritas dalam hidup, dan mengaturnya sesuai dengan nilai-nilai itu. Jangan biarkan pekerjaan justru mengambil alih segalanya.

Termasuk dengan memberdayakan waktu kita lebih efektif, dengan mempelajari keterampilan manajemen waktu untuk memaksimalkan produktivitas di tempat kerja sehingga kita memiliki lebih banyak waktu untuk keluarga, hobi, dan ibadah.

Begitu juga dengan memanfaatkan wujud komunikasi yang efektif. Jangan ragu untuk berkomunikasi dengan atasan atau kolega tentang batasan pribadi kita. Keterbukaan tentang kebutuhan kita akan membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih seimbang.

Dan beribadah sebagai wujud refleksi dengan meluangkan waktu untuk berkontemplasimerenung harus diupayakan untuk membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesadaran diri, dan membantu kita memahami tujuan dan nilai-nilai kita dalam hidup.

Kini semakin muncul kesadaran baru pada banyak orang, dengan Back to nature, kembali pada pola hidup sehat. 

Tak selalu kegagalan yang membuat kita stres dan sakit karena tekanan luar,  pola hidup kita yang amburadul juga bisa menjadi penyebabnya. Maka, pola makan sehat, berolahraga secara teratur, tidur yang cukup menjadi  kunci lain untuk menjaga keseimbangan fisik dan mental yang baik.

Dan fleksibilitas serta toleransi menjadi kebutuhan personal kita yang lain. Terkadang, apa yang kita rencana tentang target pekerjaan, karir, hobi, tidak berjalan sesuai yang diharapkan. 

Belajar untuk menjadi fleksibel dan toleran meskipun akan sulit dan butuh transisi terhadap perubahan akan membantu kita mengatasi tantangan dengan lebih baik.

Bahwa hidup adalah bagaimana membangun keseimbangan yang berkelanjutan antara pekerjaan, kehidupan pribadi, dan ibadah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun