Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Guru

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Mudik Tahun Ini Lebih Banyak Suka daripada Dukanya

2 Juni 2019   23:21 Diperbarui: 2 Juni 2019   23:26 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik Tahun Ini Lebih Banyak Suka daripada Dukanya
kompas.com

Tak bisa kita pungkiri, bahwa  di tahun ini para pemudik di seluruh tanah air, khususnya dari kota-kota besar seperti DKI Jakarta ke beberapa kota lainnya justru lebih lancar jika dibandingkan dengan tahun-tahun yang lalu.

Hal tersebut lebih lancar karena Jalan Tol Trans Jawa sudah selesai di tahun ini menghubungkan DKI hingga ke Surabaya. Jika ditahun lalu, proses pengerjaannya memang belum selesai. Sehingga seperti yang dilansir oleh Kompas.com (2/6/2019) ada banyak kisah-kisah para pemudik yang meluapkan rasa gembira mereka saat melakukan mudik di tahun ini.

Seperti yang dirasakan oleh pemudik berikut, Larasati, warga Kemayoran, Jakarta Pusat yang mengisahkan perjalanannya pulang ke kampung halaman di Brebes. Menurutnya bahwa mudik tahun ini jauh lebih lancar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ia mengisahkan, perjalanannya dimulai dari rumah kerabat di Kemayoran pada pukul 18.30 WIB atau setelah menunaikan shalat maghrib pada Sabtu (1/6) malam. Dia bisa sampai ke kampung halamannya dua jam lebih cepat meskipun naik bajaj.

Meskipun sedikit lebih mahal karena operasional bensinnya, tapi dia sama kerabatnya bisa merasakan satu hal yang unik dengan mengendari bajaj tersebut untuk pulang ke kampungnya.

Kemudian keluarga Suratman yang lebih memilih naik kendaraan pribadi dibandingkan dengan naik kereta api ataupun pesawat. Karena ongjkosnya jauh lebih irit. Dimana jika naik kereta api bisa habiskan ongkos untuk beli tiket Rp.400 ribu untuk bersama keluarganya. Tapi dengan naik kendaraan pribadi, hanya merogoh kocek Rp.300 ribuan untuk beli BBM.

Sehingga dari  beberapa pemudik tersebut, maka mudik tahun ini sesungguhnya jauh lebih berkesan. Tidak terburu-buru atau santai sampai ke tempat tujuan. Tidak seperti puluhan tahun yang lalu, yang mungkin sebagian besar justru lebih banyak satu hari setelah lebaran baru sampai di kampung halaman. Sedangkan sekarang ini, pengalaman tersebut tidak akan dirasakan lagi.

Pentingnya Infrastruktur
Tentu merupakan langkah yang sangat tepat jika pembangunan infrastruktur lebih diutamakan. Seperti halnya yang telah dan terus berlanjut dikerjakan oleh Bapak Jokowi.  Akhirnya sebagian besar masyarakat kita, khususnya bagi para perantau bisa menikmati bagusnya jalan tol di hampir setiap titik yang sudah dipersiapkan oleh pemerintah kita sebelumnya.

Seperti yang dilansir oleh liputan6.com (2/6/2019), arus mudik disepanjang jalur pantai utara Kota Pekalongan-Semarang dan Tol Batang-Semarang pada H-3 Lebaran 2019 terpantau ramai lancar meski volume kendaraan mengalami peningkatan.

Hal tersebut didasarkan pantauan pada pos pelayanan (Pospam) Taman Hiburan Rakyat (THR) Kota Pekalongan, Jawa Tengah, arus lalu lintas kendaraan dari arah barat (Jakarta) menuju timur (Semarang) melaju dengan kecepatan sekitar 40 kilometer per jam.

Itu artinya puncak mudik 3 sampai 4 hari sebelum hari-h sesungguhnya bisa terlewati dengan sangat baik. Meskipun ada peningkatan jumlah volume kendaraan meningkat, tapi situasi tersebut tidak terlalu lama berlangsung.

Disamping tidak berlama-lama ria di jalanan karena macet tersebut, hal ini tentu berdampak pada semakin singkatnya perjalanan dari pusat ibukota ke tempat tujuan kita berada. Seperti beberapa kesaksian di media sosial untuk rute Jakarta-Palembang saja biasanya ditempuh dengan waktu lebih dari 9 jam, kini malah bisa tembus 5 jam saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun