Rofi Yunasmi
Rofi Yunasmi Wiraswasta

Senang Menulis Konten Agama Islam.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Mengganti Hutang Puasa: Tindakan Cinta dan Tanggung Jawab

7 April 2024   17:47 Diperbarui: 7 April 2024   20:46 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengganti Hutang Puasa: Tindakan Cinta dan Tanggung Jawab
Gambar: freepik.com

Dalam kehidupan ini, kita seringkali diberi tanggung jawab yang harus kita penuhi. Salah satu tanggung jawab penting bagi seorang muslim adalah membayar hutang-hutang ibadah, termasuk hutang puasa. Rasulullah telah memberi petunjuk yang jelas tentang apa yang harus dilakukan jika seseorang meninggal dunia dengan masih memiliki hutang puasa.

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: 

مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ صِيَامٌ صَامَ عَنْهُ وَلِيُّهُ.

Dari Aisyah ra: Bahwa Rasulullah saw bersabda: 

Barang siapa yang meninggal dunia dan memiliki (hutang) puasa maka walinya (boleh) berpuasa untuknya. 

(Sahih al-Bukhori no. 1816).

Hutang puasa seharusnya tidak ditunda-tunda, karena kita tidak pernah tahu kapan ajal akan menjemput kita. Dalam Islam, ada keutamaan besar dalam membayar hutang ibadah. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk segera melunasi hutang-hutang puasa yang masih kita miliki.

Jika seseorang meninggal dunia dan masih memiliki hutang puasa, walinya (keluarga terdekatnya) diperbolehkan untuk melaksanakan puasa tersebut sebagai pengganti. Ini adalah bentuk cinta dan tanggung jawab keluarga terhadap orang yang telah meninggal. Dengan melakukan hal ini, keluarga menunaikan kewajiban yang belum sempat dipenuhi oleh orang yang meninggal.

Ajaran ini memberikan pelajaran tentang pentingnya tanggung jawab dalam Islam. Sebagai umat muslim, kita dituntut untuk bertanggung jawab terhadap semua kewajiban ibadah yang telah Allah berikan kepada kita. Kewajiban membayar hutang puasa adalah salah satu contoh penting dari tanggung jawab ini.

Dengan memahami dan mengamalkan ajaran ini, kita dapat menjadi individu yang bertanggung jawab, peduli, dan mencintai sesama. Mari kita selalu mengutamakan pelunasan hutang-hutang ibadah kita, serta membantu keluarga atau saudara kita dalam melunasi hutang puasa yang mereka miliki. Dengan demikian, kita akan mendapatkan berkah dan keberkahan dari Allah SWT, serta menciptakan lingkungan keluarga yang penuh dengan kasih sayang dan saling mendukung.

Semoga kita senantiasa menjadi umat yang bertanggung jawab dan selalu siap melaksanakan segala kewajiban ibadah kita dengan penuh keikhlasan dan cinta kepada Allah SWT.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun