Warisan Literasi Mama
Warisan Literasi Mama Freelancer

Mama Rohmah Sugiarti adalah ex-writerpreneure, freelance writer, communications consultant, yogini, dan seorang ibu yang sholehah dan terbaik bagi kami anak-anaknya. Semoga Mama selalu disayang Allah. Alfatihah.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Mendaras Kreativitas Kepedulian Sosial, Menyiram Kemuliaan Hati di Masa Pandemi

17 Mei 2020   22:37 Diperbarui: 17 Mei 2020   22:50 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendaras Kreativitas Kepedulian Sosial, Menyiram Kemuliaan Hati di Masa Pandemi
Warung gratis di tengah pandemi Corona di Playen, Gunungkidul - Sumber Foto: detikcom 

Sebuah Warung Gantung sederhana di lingkungan RT di Kota Madiun - Sumber Foto: Dokpri
Sebuah Warung Gantung sederhana di lingkungan RT di Kota Madiun - Sumber Foto: Dokpri
Hebatnya para pengambil sembako gantung itupun tidak ada yang serakah. Mereka juga memiliki kepedulian kepada yang lainnya sehingga hanya mengambil satu untuk dirinya sendiri dan meninggalkan sisana untuk yang lainnya.Ketika kemudian ada yang mengabadikan dan kemudian mensosialisasikannya, maka fenomena sembako gantung tersebut langsung viral. 

Sebagai inovasi kreatif sebuah aksi kepedulian personal, maka sembako gantung ini pun menjadi pembicaraan dan teladan. Tak lama kemudian improvisasi kepedulian yang sama segera bermunculan di banyak tempat. Bahkan tak hanya menjadi aksi individual, konsep sembako gantung tersebut terus dikembangkan menjadi bentuk baru yang disebut warung gantung peduli Covid-19.

Meskipun namanya warung, namun jangan dibayangkan konsep ini berupa bangunan warung yang berisi barang dagangan yang dipajang di sudut-sudutnya. Warung gantung kepedulian ini hanya berupa sebuah papan dengan paku-paku untuk menggantungkan plastik-plastik bantuan. Bahkan ada yang hanya berupa gantungan semata tanpa ada papan.

Warung Gantung Peduli Covid-19  di Desa Ciboleh Kidul, Kecamatan Margoyoso, Pati - Sumber Foto: faktaindonesianews.com
Warung Gantung Peduli Covid-19  di Desa Ciboleh Kidul, Kecamatan Margoyoso, Pati - Sumber Foto: faktaindonesianews.com
Di tempat tersebut, para warga yang merasa memiliki kelebihan bahan sembako, bahan bumbu, bahan makanan lainnya, langsung menggantungkannya di warung gantung tersebut. Kemudian orang-orang yang membutuhkan bisa langsung mengambil apa saja jenis bahan makanan yang mereka perlukan dan bisa dimanfaatkan untuk mencukupi kekurangan.

Meski awalnya agak terasa kikuk baik yang ingin menyumbangkan bantuan kelebihan maupun mereka yang membutuhkan, namun seiring waktu aktivitas warung gantung tersebut terus berjalan semakin baik dan menggembirakan. 

Mereka yang yang ingin membantu atau menyumbang tak lagi ragu-ragu untuk menggantungkan kelebihan yang mereka miliki, mereka yang kekurangan juga tak ragu-ragu lagi untuk mengambil apa yang dibutuhkan.

Nuansa gotong-royong nampak berjalan dengan harmonis, tanpa mengabaikan protokol kesehatan yang disarankan pemerintah guna mencegah maraknya penyebaran virus corona.

Jika kita telusuri, saat ini ternyata telah cukup banyak yang melakukan pemberian bantuan dengan cara sembako gantung peduli maupun warung gantung peduli tersebut. Ada di Cimahi, Bandung, Depok, Madiun, Ponorogo, Pati, Bekasi, Gunung Kidul dan entah banyak dimana lagi.

Semoga saja, meskipun kreativitas ini sepertinya bukan asli dari dalam negeri sendiri, namun trend kepedulian sosial semacam ini merupakan siraman rohani yang layak untuk bersemi di hati kita semua. Tabik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun