Romadanika
Romadanika Relawan

Partai Solidaritas Indonesi adalah PARTAI anak muda yang HADIR dan KERJA untuk RAKYAT

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Ramadhan: Momen Membangun Soliditas dan Solidaritas

5 April 2022   00:07 Diperbarui: 5 April 2022   00:15 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadhan: Momen Membangun Soliditas dan Solidaritas
png-20220405-005951-0000-624b258132c4c61be345ce33.png

الصيام لي وأنا أجزي به 

“Puasa untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya“

Kalau ibadah salat dan zakat adalah ibadah yang pelaksanaannya harus kita perlihatkan, bahkan ibadah haji setelah ditunaikan maka kita akan mendapat gelar haji atau Hajjah, yang artinya bisa dinilai oleh orang lain, berbeda dengan puasa. Kita bisa berlagak seolah-olah kita berpuasa, tapi hakikatnya yang tahu hanya Allah SWT, tidak bisa kita jadikan puasa sebagai alat pencintraan, karena yang bisa menilai hanyalah Allah SWT. Sehingga keimanan bahkan ketakwaan itu sendiri, adalah urusan antara individu dengan Tuhannya semata, tidak ada urusan dengan orang lain.

Kedua, momen untuk mempererat solidaritas kemanusiaan. Tentu kita memahami bahwa manusia adalah makhluk sosial, tidak bisa kita menafikan kontribusi atau peran orang lain dalam kehidupan kita. Dalam konsep kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow, mulai dari dasar Piramida hierarki kebutuhan manusia sampai pada puncak Piramida tersebut, semuanya bergantung pada sikap orang lain pada kita.

Bulan Ramadhan, dimana kita diperintahkan untuk berpuasa, agar kita bisa merasakan apa yang dirasakan oleh si fakir dan miskin yang tidak bisa makan karena tidak ada yang bisa dimakan, merasakan lapar dan dahaga meski tetap harus menjalani kehidupan yang apa adanya. Dalam perintah berzakat, kita diperintahkan membagi sebagian yang kita punya, agar si fakir dan miskin tadi bisa makan dan minum dengan nikmat tanpa harus melakukan tindak kriminal. Kedua perintah itu akan mempererat solidaritas sebagai sesama manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun