Roni Patihan
Roni Patihan Guru

Menyukai membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Jangan Jadi Wanita Tua yang Hidupnya Sia-Sia

13 April 2024   22:49 Diperbarui: 13 April 2024   23:16 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan Jadi Wanita Tua yang Hidupnya Sia-Sia
Suasana Ramadan di Masjid Istiqlal Jakarta. Sumber: Kompasiana.com/adelia putri rejeki

Lalu ketika Ramadan pergi, kita kembali ke kubangan dosa dan kemaksitan? Kita melupakan amal taat kita kepada Allah? Kita kembali menyakiti tetangga kita dengan sikap dan perkataan kita? Kita lupa memuliakan sesama Muslim?

Jika itu kita lakukan, maka kita persis sama seperti kisah seorang wanita tua di Madinah yang Allah rekam kisahnya di dalam Al Qur'an surat An Nahl: 92:

"Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali."

Ilustrasi wanita pemintal benang. Sumber: rangtalu.wordpress.com
Ilustrasi wanita pemintal benang. Sumber: rangtalu.wordpress.com

Ini adalah sebuah pelajaran yang mahal. Dalam ayat ini Allah merekam kisah seorang wanita yang hidupnya sia-sia. Dari pagi sampai sore hari ia hanya memintal benang. Malam hari ketika pintalan itu selesai, ia ceraiberaikan kembali. Ia urai kembali sehingga menjadi berantakan dan tak beraturan. 

Karena itu Nabi SAW selalu mengingatkan agar kita selalu istiqamah dalam melaksanakan amal kebaikan. Ketika salah seorang sahabatnya minta nasihat yang bisa dijadikan pegangan seumur hidupnya, Nabi SAW menjawab: qul aamantu billahi tsummastaqim (katakan aku beriman kepada Allah kemudian beristiqamahlah).

Bahkan Nabi SAW juga sering mengingatkan sahabat-sahabatnya: laa takun mitsla fulaan, kaana yaquumullaila tsumma taraka (jangalah kamu menjadi seperti fulan, tadinya ia selalu bangun malam, tapi sayang ia kemudian meninggalkannya). 

Ya Allah, dengan ibadah Ramadan yang kami lakukan, ampunilah kami, berkatilah kami, tunjukilah kami. Ya Rabb, kami belum khatam dengan Ramadan, tiba -- tiba Ramadan pergi, dengan kasih sayangMu, pertemukanlah kami dengan Ramadan di tahun hadapan. Amin...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun