Bagaimana Menyikapi Perkataan yang Bikin Sakit Hati Saat Momen Silaturahmi di Hari Raya
Apakah kita bisa mengendalikan mulut semua orang? Menuntut orang lain hanya mengatakan hal-hal yang ingin kita dengar dan bikin kita nyaman saja? Apakah suasana hati kita harus ditentukan oleh tindakan orang lain?
Jagalah Hati Jangan Kau Nodai
Kenyataannya kita tidak bisa mengendalikan perkataan dan tindakan orang lain. Yang ada dalam lingkup kendali kita adalah bagaimana kita menyikapi hal itu.
Apakah kita memilih untuk merasa terganggu dan sakit hati atas perkataan seseorang atau memilih untuk menjaga hati dan membersihkannya dari segala kepahitan.
Kitalah sendirilah yang bertanggungjawab untuk menjaga hati kita. Itu bukan tanggung jawab orang lain.
Ibarat seorang petani yang marah-marah karena hewan liar memasuki dan merusak kebunnya. Walau tindakan hewan liar itu salah, tapi si petani itu juga punya bagian dalam hal itu. Kenapa dia nggak memagari kebunnya dengan baik sehingga tidak bisa dimasuki sembarangan oleh hewan liar?
Mengapa kita tidak menjaga hati dengan benteng yang kokoh agar tidak mudah diporakporandakan oleh hal kecil dari luar?
Membangun sistem pertahanan internal yang cukup kuat sehingga serangan dari luar tidak mudah menembus dan menghancurkannya.
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. (Amsal 4:23)
Hati adalah esensi keberadaan seseorang yang menentukan pemikiran, perkataan dan perbuatan nya. Sehingga sangat penting untuk selalu dijaga dengan baik.
Bagaimana Caranya Menjaga Hati?