Sebagai Pengusaha Kami Ikhlas Tidur di Kampung
Karena hari sudah malam kami menginap disalah satu rumah pelanggan. Walaupun hanya beralas tikar ,saking lelah dan kekenyangan kami tidur dengan nyeyak Bagi kami yang sudah pernah mengalami hidup dalam penderitaan, tidur dimanapun tidak menjadi masalah
Mandi di Sungai
Keesokan harinya ketika mau mandi mereka mengatakan mereka mandi disungai .Kami ikut juga mandi disungai pengalaman pertama kami .Walaupun mandi ala kadarnya , tapi menghadirkan kesegaran dan kegembiraan
Membawa oleh oleh dari Pelanggan
Keesokan harinya ketika kami akan berangkat kembali ke Padang,pelanggan datang dengan membawa oleh oleh berupa pisang,pepaya,jeruk ,nenas ,dan rambutan sampai bagasi tidak muat lagi.
Begitu senangnya mereka karena baru inilah Inilah Pengusaha mau berkunjung kekediaman dan makan serta tidur dirumah mereka.Sebelumnya tidak ada yang mau berkunjung , karena merasa diri sebagai Boss
Akibat dari kunjungsn kami
Para pelanggan tidak mau lagi diajak makelar ketempat lain Mereka selalu menawarkan hasil buminya kepada kami.Biarpun diberi harga lebih dari yang bisa kami berikan. Ternyata orang Kampung tahu menghargai hubungan persahabatan ketimbang uang .
Kesimpulan :
Hidup bertoleransi Toleransi ternyata mampu mengubah status dari sekedar hubungan Boss dengan Para Pelanggan menjadi hubungan persahabatan dan kekeluargaan .Membawa dampak yang baik bukan hanya bagi kami. Pelanggan meresa dihargai dan dianggap sederajat dengan kami.Karena kami bersedia makan dan minum dirumah mereka serta tidur dilantai papan beralaskan tikar saja. Saat pamitan mereka menyalami dengan air mata tergenang ,saking rasa haru. Benarlah seperti kata peribahasa:" Keindahan hidup tidak tergantung pada seberapa banyaknya harta yang dimiliki melainkan seberapa banyaknya orang yang ikut berbahagia karena kehadiran kita "
Kenangan manis sepanjang hayat bagi kami berdua dan bagi para Pelanggan kami yang sudah menjadi sahabat baik kami.
27 April 2022.
Salam saya,
Roselina.