Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7
Menjaga Kesehatan untuk Sempurnakan Ibadah Ramadan
Bulan Ramadan dikenal sebagai bulan yang mubarok, yaitu bulan penuh keberkahan sehingga banyak kaum muslimin dan muslimat berlomba -- lomba secara berjamaah maupun individual meningkatkan ibadah baik yang vertical demikianpun secra horizontal.
Ibadah yang sifatnya vertical tentu saja diantara yang wajib shalat lima waktu disertai perjuangan agar melaksanakan tepat waktu, khataman al Qur'an tiga puluh juz dikejar atau bahkan ditingkatkan disamping shalat wajib diperhatikan dengan serius shalat tarawih, shalat malam, sahur plus shaum selama lebih kurang 30 hari.
Adapun secara horizontal adalah menjaga hubungan yang baik, harmonis kepada kedua orang tua (jika keduanya masih ada) saudara dekat demikianpun keluarga yang jauh, tetangga, sahabat dan Sembilan ashnaf ataupun mereka yang diungkapkan dalam potongan terjemahan QS. Al Baqarah 177 :
". . . dan memberikan harta yang dicintainya kepada para kerabat, anak -- anak yatim, orang -- orang miskin, orang yang terlantar dalam perjalanan, orang -- orang yang meminta -- minta dan membebaskan perbudakan, mendirikan shalat, menunaikan dzakat, dan orang -- orang yang memenuhi janjinya jika mereka berjanji, dan orang -- orang yang sabar dalam keadaan sengsara, penderitaan dan pada waktu perang. Mereka itulah orang -- orang yang benar dan mereka itulah orang -- orang yang bertaqwa".
Saat mengazamkan (berniat sepenuh jiwa) bahwa bulan Ramadan adalah bulan ibadah tentunya harus cerdik dan cerdas mensiasati agar bisa melaksanakan shaum dengan persiapan yang matang sehingga sempurna menuntaskan shaum tiga puluh hari lamanya.
Dua Bulan Sebelum Ramadan Shaum Berselang - seling
Sebagaimana yang dicontohkan Sang Nabi agung Muhammad Saw; beliau shaum berselang seling pada bulan Rajab dan Sya'ban sebagai salah satu cara mengadaptasikan diri atau pengkondisian fisik dan batin agar tidak kaget saat Ramadhan tiba, dengan cara ini Sang Nabi mengadaptasikan dirinya sehingga tujuan penongkatan spiritual di bulan tersebut tercapai karena ditunjang tubuh yang sehat.
Demikian yang telah dilakukan penulis bahwa Rajab ( hitungan Masehi dari 8 Maret -- 6 April 2019 ) dan Sya'ban (dari mulai 7 April hingga 5 Mei 2019 M) dalam rentang waktu tersebut membiasakan shaum disesuaikan dengan jadwal dan tugas rutin, sehingga kegiatan tidak terganggu dan shaum sunnahpun jalan dengan niat agar pada bulan Ramadan lebih prima.
Budaya shaum bulan Rajab dan Sya'ban sudah berjalan puluhan tahun sehingga merupakan hal yang biasa penulis lakukan, patokan utamanya jangan shaum ketika sakit demikianpun dalam perjalanan.
Tentu saja harapannya sebagaimana Sang Nabi Agung Muhammad Saw agar sehat di bulan Ramadhan dan dapat mengikuti proses Perjamuan Ilahiyah.
Berbekam Sepekan Sebelum Datang Ramadan