Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Guru SMP

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Menjaga Kesehatan untuk Sempurnakan Ibadah Ramadan

7 Mei 2019   23:12 Diperbarui: 7 Mei 2019   23:44 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjaga Kesehatan untuk Sempurnakan Ibadah Ramadan
Pict: Dok.Pribadi

Bulan Ramadan dikenal sebagai bulan yang mubarok, yaitu bulan penuh keberkahan sehingga banyak kaum muslimin dan muslimat berlomba -- lomba secara berjamaah maupun individual meningkatkan ibadah baik yang vertical demikianpun secra horizontal.

Ibadah yang sifatnya vertical tentu saja diantara yang wajib shalat lima waktu disertai perjuangan agar melaksanakan tepat waktu,  khataman al Qur'an tiga puluh juz dikejar atau bahkan ditingkatkan disamping shalat wajib diperhatikan dengan serius shalat tarawih, shalat malam,   sahur plus shaum selama lebih kurang 30 hari.

Adapun secara horizontal adalah menjaga hubungan yang baik,  harmonis kepada kedua orang tua (jika keduanya masih ada)  saudara dekat demikianpun keluarga yang jauh,  tetangga, sahabat dan Sembilan ashnaf ataupun  mereka yang diungkapkan  dalam potongan terjemahan  QS. Al Baqarah 177  :

". . .   dan memberikan harta yang dicintainya kepada para kerabat, anak -- anak yatim,  orang -- orang miskin,  orang yang terlantar dalam perjalanan, orang -- orang yang meminta -- minta dan membebaskan perbudakan, mendirikan shalat, menunaikan dzakat,  dan orang -- orang yang memenuhi janjinya jika mereka berjanji,   dan orang -- orang yang sabar dalam keadaan sengsara, penderitaan dan pada waktu perang.  Mereka itulah orang -- orang yang benar dan mereka itulah orang -- orang yang bertaqwa". 

 Saat mengazamkan (berniat sepenuh jiwa)  bahwa bulan Ramadan adalah  bulan ibadah tentunya harus cerdik dan cerdas mensiasati agar bisa melaksanakan shaum dengan persiapan yang matang sehingga sempurna menuntaskan shaum tiga puluh hari lamanya.

Dua Bulan Sebelum Ramadan Shaum Berselang - seling

Sebagaimana yang dicontohkan Sang Nabi agung Muhammad Saw;   beliau shaum berselang seling pada bulan Rajab dan Sya'ban sebagai salah satu cara mengadaptasikan diri atau pengkondisian fisik dan batin agar tidak kaget saat Ramadhan tiba,  dengan cara ini Sang Nabi mengadaptasikan dirinya sehingga tujuan penongkatan spiritual di bulan tersebut tercapai karena ditunjang tubuh yang sehat

Demikian yang telah dilakukan penulis bahwa Rajab ( hitungan Masehi dari 8 Maret -- 6 April 2019 )  dan Sya'ban  (dari mulai 7 April hingga 5 Mei 2019 M) dalam rentang waktu tersebut membiasakan shaum disesuaikan dengan jadwal dan tugas rutin,  sehingga kegiatan tidak terganggu dan shaum sunnahpun jalan dengan niat agar pada bulan Ramadan lebih prima.

Budaya shaum bulan Rajab dan Sya'ban sudah berjalan puluhan tahun sehingga merupakan hal yang biasa penulis lakukan,  patokan utamanya jangan shaum ketika sakit demikianpun dalam perjalanan.

Tentu saja harapannya sebagaimana Sang Nabi Agung Muhammad Saw agar sehat di bulan Ramadhan dan dapat mengikuti proses Perjamuan Ilahiyah.

Berbekam Sepekan Sebelum Datang Ramadan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun