Rudy Subagio
Rudy Subagio Lainnya

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Pemudik Pilih Naik Mobil Lawas daripada Naik Bus yang Nyaman dan Gratis (Tips Khusus Mudik dengan Mobil Lawas)

25 April 2022   19:23 Diperbarui: 25 April 2022   21:44 1103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemudik Pilih Naik Mobil Lawas daripada Naik Bus yang Nyaman dan Gratis (Tips Khusus Mudik dengan Mobil Lawas)
Ilustrasi Mobil Lawas. Sumber: otomotif.kompas.com

Sedikit perbedaannya untuk mobil yang cukup tua kita harus bisa menerima kondisi apa adanya tidak perlu semua suku-cadang yang tidak standar diganti, justru akan makin boros dan belum tentu akan mengurangi masalah yang akan timbul. Kecuali untuk komponen vital yang mengganggu fungsi utama mobil.

Persiapan khusus untuk mobil tua atau atau mobil butut yang perlu kita lakukan adalah persiapan untuk kondisi terburuk atau persiapan menghadapi kondisi emergensi yang mungkin akan terjadi.

Berikut ini persiapan perlengkapan yang wajib kita bawa bila kita menggunakan mobil yang cukup tua atau mobil butut:

A. Perlengkapan bila mobil rewel

1. Perlengkapan suku cadang mobil yang umum (sesuai dengan merk dan tipe mobil)

  • Fuse / sekering (mobil tua biasanya kelistrikannya sering rewel)
  • Tali kipas cadangan (bila kipas mati mesin akan overheating)
  • Lampu emergency dan senter
  • Tool (tang, obeng, kunci pas, dll, minimal seperti standar perlengkapan mobil baru)
  • Kawat besar / kecil
  • Kertas gosok / ampelas
  • Pompa ban dan repair kit (alat tambal ban portable)
  • Dongkrak (minimal seperti standar perlengkapan mobil baru)

2. Perlengkapan tambahan saat emergensi

  • P3K
  • Selotip / gum tape / double tape
  • cutter / gunting kecil
  • Kayu ganjal ban (bila ada)
  • Jas hujan, payung
  • Rompi (dapat berpendar), topi
  • Segitiga pengaman / rambu-rambu yang dapat berpendar

B. Perlengkapan pribadi

  • Air minum ekstra (galon 5 liter)
  • Makanan ringan / snack / permen pelega tenggorokan
  • minyak kayu putih / minyak telon
  • masker dan hand sanitizer cadangan
  • counter pain / balsem
  • obat penurun panas / pereda nyeri
  • vitamin C, minuman penyegar
  • kartu toll / e-money, tongtoll
  • power bank + kabel (mobil lama biasanya tidak ada colokan usb)

Perlengkapan di atas dapat disesuaikan baik jenis dan jumlahnya tergantung dari kondisi mobil, jarak yang ditempuh, rute yang dipilih dan waktu perjalanan.

Pada prinsipnya perlengkapan di atas wajib ada ketika kita menghadapi situasi terburuk seperti mobil mogok atau  macet panjang berjam-jam dan kendaraan tidak bisa bergerak.

Selain itu yang perlu diperhatikan adalah indikator BBM pada mobil, sebaiknya bila tinggal setengah harus segera diisi untuk mengantisipasi macet panjang atau kondisi dimana lokasi SPBU jarang atau berjauhan.

Saya pernah mengalami, menunda-nunda isi BBM karena malas berhenti dan antri. Dalam perjalanan ke Bali saat memasuki kawasan Taman Nasional atau hutan Baluran indikator BBM menyala karena tinggal satu strip, mau balik ke Asembagus (lokasi SPBU terakhir) sudah cukup jauh tapi mau lanjut harus melewati hutan yang masih panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun