Sejarah Beli Baju Baru untuk Idul Fitri, Para Pejabat Bumiputera Dulu Menggunakan Dana Pemerintah
Tak pelak membeli baju baru untuk dipakai di Hari Raya Idul Fitri sudah menjadi ciri bahwa "inilah" Lebaran.
Identitas memakai baju baru di saat Hari Raya Idul Fitri sulit terbayangkan apakah itu menjadi suatu keharusan apakah itu merupakan simbol bahwa mereka sudah "fitri" kembali.
Seperti layaknya makna "fitri" daripada Hari Raya Idul Fitri adalah baru lagi, lahir lagi seperti layaknya seorang bayi yang baru lahir ke dunia, suci bersih dan tak bernoda.
Tak pelak sepanjang sejarahnya, menjelang Hari Raya Idul Fitri, pakaian menjadi yang terutama diincar umat Muslim untuk dibeli dari THR yang didapat dari majikannya.
Dan tradisi membeli pakaian baru ini menghinggapi seluruh lapisan masyarakat, bahkan juga para artis, pengusaha, dan pejabat tinggi negara.
Bahkan kebiasaan membeli baju baru untuk dipakai di Hari Raya ini ada lagunya, salah satu lagu Lebaran yang paling populer.
Baju baru Alhamdulillah
Tuk dipakai di Hari Raya
Tak punya pun tak apa-apa
Masih ada baju yang lama
Mengutip dari berbagai sumber, ternyata membeli baju baru untuk Hari Raya IdulFitri ini sudah ada di Indonesia sejak abad ke 20 di masa pemerintahan Hindia-Belanda.