Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Akuntan

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Ketupat Berasal dari Kata "Ngaku Lepat" atau "Laku Papat", Ini Maknanya

19 April 2022   11:07 Diperbarui: 19 April 2022   11:09 1938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketupat Berasal dari Kata "Ngaku Lepat" atau "Laku Papat", Ini Maknanya
Makna Ketupat Lebaran (99.co)


Setelah menahan lapar dan haus selama sebulan penuh di bulan Ramadhan, maka tibalah umat Muslim di Hari Kemenangan, yaitu Hari Raya IdulFitri.

Tiada Lebaran tanpa ketupat. Lebaran dan ketupat sudah menyatu. Ketupat Lebaran.

Setelah melakukan sholat Ied di pagi hari di hari pertama Idul Fitri, biasanya sekeluarga berkumpul di rumah untuk makan ketupat Lebaran.

Ketupat Lebaran menjadi makanan utama layaknya nasi. Sedangkan lauk pauk yang mendampingi ketupat Lebaran ini biasanya adalah rendang daging, opor ayam, telor balado, sambal goreng kentang ati, atau sayur labu.

Ada dua versi mengenai asal-usul yang membentuk kata ketupat itu dari bahasa Jawa.

Yang pertama, ketupat berasal dari kata "laku papat". 

Laku artinya perlakuan sedangkan papat artinya empat.

Keempat laku papat yang dimaksud adalah lebaran, luberan, leburan, dan laburan.

Sedangkan versi kedua menyebutkan ketupat itu berasal dari kata "ngaku lepat" atau mengaku bersalah.

Lebaran bermakna lega, Alhamdulillah sudah selesai (menang dari segala hawa nafsu di bulan Ramadhan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun