Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Akuntan

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

THR dan Bangkitnya Kesadaran Arti Krusial UUD 45

2 Mei 2022   10:41 Diperbarui: 2 Mei 2022   10:51 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
THR dan Bangkitnya Kesadaran Arti Krusial UUD 45
THR (finance.detik.com)


Pemberian THR pada hari-hari keagamaan merupakan hak bagi seorang pekerja yang harus dibayarkan majikannya.

Di sinilah mulai bangkit kesadaran akan makna pentingnya apa yang disebut dengan UUD (Undang Undang Dasar).

Dalam UUD 1945 yang merupakan dasar negara Indonesia ada pasal krusial yang menyebutkan tentang seorang pekerja terkait dengan pekerjaannya.

Pasal itu menyebutkan jika seseorang mempunyai hak untuk bekerja dan mendapatkan imbalan yang adil dan layak dari pekerjaannya itu.

Mengutip pwmu.co, Ketua Bidang Hukum dan HAM DPD (Dewan Pimpinan Daerah) IMM Jawa Timur, Ahmad Agus Muin, yang membahas"THR Lebaran dan Terapi Psikososial".

Agus Muin mengatakan Lebaran adalah momen psikososial dan sosio kultural yang murah sebagai akibat pressing modernitas yang terus mengepung.

Dengan bekerja maka seseorang mengharapkan agar dapat memenuhi segala kebutuhannya sehari-hari, terlebih untuk kebutuhan merayakan Hari Raya keagamaan. Sebagai terapi psikososial.

Dimana momen merayakan Hari Raya itu diperlukan lebih banyak kebutuhan seperti membeli baju baru yang sudah menjadi tradisi, membeli kue-kue, biaya mudik untuk bersilaturahmi dengan orang tua atau sanak keluarga, dan sebagainya.

Selain itu juga mereka memerlukan salam tempel untuk dibagikan kepada anak-anak kecil di kampung halaman atau kepada sanak keluarga yang belum bekerja agar mereka pun dapat ikut menikmati luberan atau kelimpahan di Hari Raya IdulFitri ini.

Oleh karenanya pemerintah mengeluarkan peraturan yang mewajibkan perusahaan atau majikan memberikan THR di Hari Raya keagamaan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun