Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Penulis

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Sajadah Panjang dan Keimanan yang Bolong

22 April 2021   09:27 Diperbarui: 22 April 2021   09:31 2517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sajadah Panjang dan Keimanan yang Bolong
Indra Sabil menyanyikan lagu religi dengan genre berbeda dari pop balada Bimbo (insert) namun keduanya tetap menggiring pada perenungan makna kehidupan (dok. YouTube, Wikipedia/ed.WS)

Sinetron 'Para Pencari Tuhan' jilid 12 (2019) yang selalu tayang di televisi menemani makan sahur mempertemukan saya dengan 'Menuju SayangMu' yang dijadikan lagu penutup sinetron tersebut.

Lagu hasil kolaborasi Ivanka Slank dan Indra Sabil itu diusung dalam ritme rock yang dinamis dengan sentuhan alunan harmonika di awal-pertengahan-akhirnya. Lirik dan melodinya terasa gue banget bagi saya, juga cara Indra membawakannya yang rada ngegas.

'Aku sudah bosan//Dengan hati yang kosong//Kuingin mengisi ruang//Keimanan yang telah bolong//Hanya padaMu ku memohon//Sang Maha Pengampun dosa//Dan ku yakinkan terjawab//Selamatkan aku'

Pertama kali menangkap liriknya, saya langsung mewek karena sadar memang akan selalu butuh diselamatkan oleh Sang Maha Pengampun sepanjang kehidupan saya yang entah kapan akan bertemu titik finish.

'Kubasuh wajah dan hati ini//Yang penuh keangkuhan//Memohon padaMu Sang Penolong//Tunjukkan arah surgaMu'

Keangkuhan dalam hablum minallahu  seringkali tak tercermin dalam perilaku songong atau semacamnya, dia bisa saja muncul berupa kemalasan sholat di awal waktu atau terlalu perhitungan saat berurusan dengan mengeluarkan zakat-infak-sedekah atau ngotot berkubang dalam hal-hal yang jelas dilarangNya.

'Bahagia yang aku cari//Kesenangan yang abadi//Dengan mengikuti cara Nabi//Hanya Kau yang kuibadahi'

Betapapun saya tetap menginginkan kebahagiaan, jenis yang tidak akan pernah berakhir. Takkan ketemu hal seperti itu di dunia ini, untunglah ada Sang Rasul yang memberikan petunjuk untuk mendapatkannya. Hanya Kau yang kuibadahi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun