Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Penulis

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Update Kehidupan Via Bukber Warga Sekelurahan

25 April 2021   09:36 Diperbarui: 25 April 2021   09:39 1134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Update Kehidupan Via Bukber Warga Sekelurahan
Bukber virtual menggunakan berbagai aplikasi telekonferensi bisa menjadi alternatif aman menjaga kebersamaan sepanjang Ramadan di era pandemi (dok.Apptunix/ed.WS)

Salah satu resiko dari hidup di era pandemi saat ini adalah sangat terbatasnya kesempatan untuk berinteraksi sosial secara fisik dalam periode panjang. Fenomena itu ditengarai bisa memicu emosi negatif yang disebabkan oleh rasa kesepian dan minimnya bertemu dengan orang-orang lain.

Di bulan Ramadan ada sebuah tradisi lama menjalin silaturrahim dengan lingkup keluarga besar maupun pertemanan lintas latar belakang melalui acara buka bersama (bukber). Kebiasaan yang tetap bisa dilakukan dalam suasana pembatasan sosial ini dengan mengemasnya menjadi kebersamaan secara daring dalam bukber virtual.

Psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi., sebagaimana dirilis oleh klikdokter.com, memaparkan bahwa bukber virtual ini memiliki sejumlah manfaat, khususnya buat menjaga kesehatan mental saat pandemi virus corona.

Bukber virtual, menurut Ikhsan, bisa menjadi sarana untuk mengobati kerinduan pada teman-teman lama sekaligus mengatasi kesepian karena terlalu sering sendirian di rumah.

"Kalau bukber, yang kita ajak berinteraksi kan bukan cuma teman kantor, tapi juga teman sekolah dan kuliah dulu. Kalian jadi bisa sharing pengalaman menarik, ya, update kehidupanlah pokoknya." Tambahnya.

Senada dengan Ikhsan, dr M Dejandra Rasnaya memaparkan bahwa jika selama di rumah diri kita dipenuhi emosi negatif buah dari kesepian dan jarang berinteraksi, maka daya tahan tubuh akan menurun (klikdokter.com, 15 Mei 2020). Bukber virtual, menurutnya, membuat," ... Kita tetap bisa happy, tetapi tidak melanggar protokol pencegahan Covid-19."

Menyiapkan Bukber Virtual

Pertama-tama, tentu saja, tetapkan audiens yang ingin diajak bergabung. Keluarga besar, teman se-gang, rekan kerja, atau tanggung sekalian bikin proyek silaturrahim yang agak gede sekalian : Bukber Virtual Sekelurahan.

Kenapa tidak? Mumpung tidak perlu repot-repot menyediakan tempat dan pastinya irit karena hadirin toh bakal menyiapkan makanan masing-masing. Bisa juga jadi ladang sedekah berbagi hidangan buka puasa. Atau sebagai pemikat agar warga mau sukarela mengunduh aplikasi telekonferensi, para pengusaha eceran pulsa yang berbisnis di wilayah tersebut diajak untuk patungan berkontribusi sedekah pulsa bagi warga yang membutuhkan agar bisa ikut bukber virtual. Jika diminta, moderator bisa menyebutkan nama-nama para donatur saat acara berlangsung. Hitung-hitung promosi bisnis.

Pastikan melobi Pak Lurah selaku penanggungjawab wilayah sebelum mulai bergerak ke persiapan acara bukber virtual. Bilang saja, hitung-hitung persiapan kampanye virtual saat pilkada atau pilpres nanti. Pernak-pernik kampanye seperti kaos partai atau sembako nantinya bisa dikirim door to door sambil mengkondisikan segenap warga untuk stay tuned di aplikasi konferensi pada saat yang ditentukan untuk menyimak presentasi program  para kandidat. Dangdutannya gimana ? Zoom-kan saja pertunjukannya dan warga bisa joget di rumah masing-masing, praktis dan penularan corona bisa diminimalkan. Gitu saja kok repot.

Intinya mau bukber bareng teman sekampus, keluarga besar, atau siapapun; pastikan berkoordinasi dulu. Manfaatkan akun-akun chat untuk mengatur waktu dan segala sesuatunya, termasuk kalau ingin berbagi hidangan buka puasa dengan memanfaatkan ojol saat hari H nanti. Lantas aplikasi telekonferensi apa saja yang bisa dimanfaatkan untuk bukber virtual ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun