Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Penulis

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tumbangnya Ramses II dan Merneftah

3 Mei 2021   15:47 Diperbarui: 3 Mei 2021   15:58 5719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tumbangnya Ramses II dan Merneftah
Mumi Ramses II, Merneftah, dan sejumlah Firaun lain kini menjadi bagian dari koleksi National Museum of Egyptian Civilization-Kairo (dok. History.com, cojs.org/ed.WS)

Bani Israil yang sudah tak tahan lagi dengan kekejaman tersebut lalu menghadap Nabi Musa untuk minta perlindungan seraya mengeluhkan bahwa kehadiran Sang Nabi justru membuat mereka mendapat siksaan. Musa AS dengan tenang menjawab keluhan mereka,”Memohonlah kalian semua kepada Allah dan sabarkanlah hati kalian karena bumi ini akan diwariskan oleh Allah kepada siapa yang Allah kehendaki dari hambaNya. Tetapi pada akhirnya, orang bertakwa jugalah yang akan menang.”

Jawaban itu sekaligus upaya Nabi Musa untuk menyadarkan kaumnya yang telah berpaling dari Allah SWT selama berabad-abad lamanya untuk kembali padaNya.

Begitulah mereka belajar bersabar dan kembali memeluk tauhid yang sudah sangat lama dilupakan. Sementara penindasan Firaun dan jajarannya terus berlangsung sampai suatu saat Rabb memerintahkan Musa AS untuk memberikan ultimatum pada Merneptah : Berhenti bertindak kejam, segera beriman dan mohon ampun pada Allah atau bersiap menerima azab dan siksa yang akan ditimpakan kepadanya.

Pembangkangan Merneptah akhirnya berbuah krisis ekonomi sangat parah akibat tak ada tanaman pangan yang mau tumbuh, tingginya tingkat kematian berbanding terbalik dengan kelahiran, Sungai Nil yang selama berabad-abad merupakan urat nadi perekonomian Mesir mendadak kering, hujan badai topan memporak-porandakan perkebunan berikut tanaman hidup yang tersisa, dan hama serangga bahkan katak menyerbu seluruh pelosok kerajaan, menyerang siapapun tanpa pandang bulu.

Akhirnya delegasi lintas warga pun mendatangi Nabi Musa dan memintanya berdoa kepada Allah SWT agar mencabut semua bencana itu.

Doa Nabi Musa AS dikabulkan, kehidupan Mesir pulih seperti sedia kala, dan semakin meluas pula pengaruhnya di berbagai kalangan. Firaun dan jajarannya yang sangat geram dengan kondisi tersebut lantas menyiapkan aksi pembantaian massal untuk mengeliminasi Nabi Musa AS beserta para pengikutnya. Tak ada pilihan selain segera meninggalkan negeri yang sudah sangat tidak kondusif itu.

Penutup babak pertama misi tauhid Nabi Musa AS adalah dengan mukjizat pukulan tongkatnya ke laut yang menyebabkan Laut Merah terbelah, menjadi jalan menyeberang ke tanah harapan bagi Bani Israil dan menjadi kuburan bagi Merneptah beserta pasukannya saat laut itu menyatu kembali seperti semula.

Mumi Ramses II dan Merneptah kini masih bisa disaksikan di National Museum of Egyptian Civilization (Kairo) yang merupakan ‘rumah baru’ mereka sejak 3 April 2021 lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun