Idul Fitri: Kembali Kepada Kemanusiaan (Bagian 2)
Sehingga tercipta kehidupan masyarakat yang di dalamnya terdiri dari manusia-manusia yang mampu melahirkan kebenaran kontekstual, melakukan inovasi, memperbaiki sistem sosial dan sistem hukum yang menindas, serta menciptakan kehidupan yang mengabdi hanya kepada Tuhan.
Maka, idul fitri yang dimaksudkan kembali kepada fitrah adalah ketika manusia berhasil mendekatkan diri kepada Allah, lalu berhasil meraih ridho-Nya, dan selanjutnya dituntut untuk memperbaiki kehidupan sosial.
Apalagi kehidupan kita saat ini, korupsi, kecurangan pemilu, eksploitasi alam, penistaan hak-hak fakir miskin, pelecehan anak dan perempuan, dan lain-lain, kesemuanya itu merupakan bentuk-bentuk kehidupan yang belum diridhoi Allah.
Fenomena-fenomena tersebut, memanggil para manusia ilahiah untuk memberikan sentuhan-sentuhan perubahan, melibatkan diri dalam perubahan sosial. Momentum yang tepat untuk melahirkan manusia-manusia tersebut sesungguhnya berada di bulan ramadan, dan puncaknya pada hari raya idul fitri; hari kemenangan.