Mengenal Ustadz Muawiq, Ustadz Gondrong yang Menjadi Panutan
Namun hal tersebut menurut Gus Muwafiq tidak menjadi persoalan mau dipanggil apa pun terserah yang mau memanggil saja dan apalah arti sebuah sebutan jika tidak dapat menjadi panutan.
Saat sudah diatas panggung terkadang baru mulai pun sudah membuat banyak orang tertawa karena gayanya yang menjadi ciri khas utamanya yakni memakai peci hitam, berambut gondrong, sarungan dan tiap kali bersantai selalu memakai kaos oblong pendek berwarna putih dan juga sarungnya.
Saat pernah ditanyakan kenapa seorang ustadz kok berambut gondrong? Dengan enteng Gus Muwafiq menjawab karena kalau dicukur rambutnya langsung sakit.
Selain itu Gus Muwafiq pada masa Pemerintah Presiden Gus Dur, Beliau diangkat langsung oleh Gus Dur sebagai asisten pribadinya.
Hal inilah yang tidak banyak dimiliki oleh para ustadz atau para pendakwah lainnya diantara sekian banyaknya ustadz panutan ummat.
Tentang karomahnya pun sudah sering dibicarakan dikalangan para santrinya diantaranya mampu mengangkat dan memindahkan alat perang berupan tank panser yang berat digunakan untuk gas air mata.
Tentang kebangsaan sudah tidak diragukan lagi siapa pun dan dari ormas manapun yang ingin mengganggu NKRI maka Gus Muafiqlah yang selalu menjadi garda terdepan untuk membela tanah kelahirnya tentu disampaikan untuk jamaahnya saat mengisi pengajian diberbagai daerah.
Oleh karena itu pada beberapa tahun lalu Gus Muwafiq di undang di untuk mengisi ceramah kebangsaan oleh Presiden Joko Widodo dalam rangka Maulid Nabi Muhammad Saw di Istana Kepresidenan atau Istana Negara yang juga mengocak perut para Menteri dan pejabat saat itu.
Gus Muwafiq lahir di Lamongan dan sejak lulus sekolah dasar Ia melanjutkan langsung ke pondok pesantren Gresik yang bernama Bungah setelah lulus ia kemudian melanjutkan sekolah Aliyah di Jombang Jawa Timur yakni di pondok pesantren Bahrul Ulum.
Kemudian melanjutkan kembali mesantren di Tebu Ireng Jombang lalu mondok lagi di Probolinggo dan juga mondok di Kediri Lirboyo.
Lalu pernah kuliah di UIN Sunan Kali Jaga pada tahun 2014 di Yogyakarta hingga akhirnya aktif di PMII atau Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia hingga dengan sekarang.