Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Buruh

Bhinneka Tunggal Ika

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Tradisi Obrog di Masa Kini

11 April 2022   13:32 Diperbarui: 11 April 2022   13:36 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi Obrog di Masa Kini
Samlawi aktivis obrog/dokpri

Tradisi obrog di masa kini seiring dengan perkembangan teknologi canggih semakin berkembang pula tradisinya didaerah Brebes Jateng.

Pengeras suara yang sering dipakai untuk hajatan, reuni ataupun acara dangdutan lain yang dikenal pula dengan sound System lengkap dengan mesin disel sebagai sumber energi listrik inilah yang cukup mewarnai bulan puasa Ramadhan.

Kombinasi pada mesin amplifer yang terhubung pada sound system dan juga dibantu dari handphones sebagai akses internet untuk memilih pemutar lagu Mp3 pun senantiasa telah siap sedia sebagai lagu dari semua jenis karouke.

Saya sendiri baru kali ini langsung menyaksikannya dan ternyata tradisi bangunin sahur lebih maju dan praktis menggunakannya dan tentu dampaknya sangat signifikan sekali bagi masyarakat sekitar.

Masyarakat terbantu dengan adanya obrogan ini. Pasalnya bisa bangun lebih awal khususnya kaum Ibu untuk memasak sehingga hidangan makanan semuanya hangat.

Sound system Samlawi/dokpri
Sound system Samlawi/dokpri
Peserta hanya 5 anggota untuk bergantian mendorong gerobak sound system. Sungguh luar biasa Saya salut pada mereka yang punya andil dan berdedikasi untuk masyarakat. Mereka begitu peduli terhadap sesamanya saudara seiman untuk membangunkan orang guna melaksanakan santap sahur.

Mereka tidak meminta bayaran atau mengharap upah namun bukan berarti tidak mau jika pun ada yang mereques lagu pun dilayani dengan baik dan dari sinilah biasanya dari para aktivis obrog tersebut mendapatkan uang rokok.

Selama bulan Ramadhan full mereka bertugas membangunan orang dan nanti biasanya pada akhir bulan Ramadhan per kepala keluarga masing-masing memberikan sedekah berupa beras sekitas 2-5 liter terhadap team obrogran yang kemudian jika terkumpul dibagikan kembali hasilnya ke anggota.

Semoga mereka tetap eksis dan sehat selalu untuk terus berkarya melalui tembang karaukenya demi tugas mulianya membangunkan orang untuk memasak makan saur.

Salam..

Samhudi Bhai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun