Samsudin Simatupang
Samsudin Simatupang Penulis

Penulis dan Pemerhati Masalah Sosial

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Allah SWT Pemberi Kebahagiaan dalam Kehidupan Manusia

20 Maret 2024   03:22 Diperbarui: 20 Maret 2024   03:24 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Allah SWT Pemberi Kebahagiaan dalam Kehidupan Manusia
( Dokumen Pribadi )

Allah swt telah menciptakan alam semesta beserta isinya. Sejak Adam as dan Siti Hawa diturunkan ke dunia untuk memulai kehidupannya sebagai manusia maka persoalan mulai timbul. Dari keduanya lahirlah anak anak mereka berpasangan. Setelah dewasa mulai timbul rasa cinta dan Adam aa beserta Siti Hawa memohon kepada Allah swt agar diberikan petunjuk. Akhirnya Adam as dan Siti Hawa memgawinkan pasangan secara silang karena mereka kembar. 

Anak anak mereka protes dan menentang khususnya Kobil yang dipasangkan dengan Labudda tidak setuju. Sementara Habil dipasangkan dengan Iklimah dan inilah protes dari Kobil. Akhirnya Kobil membunuh Habil dan peristiwa ini merupakan peristiwa pembunuhan pertama. Persoalan lain tin timbul bagaimana berikan hidup, bagaimana mereka bahagia, dan lain lain.

Allah swt mengetahui semua keluh kesah mereka dan selalu memberi petunjuk dan jalan keluar. Dan persoalan ini semakin besar karena keturunan mereka semakin banyak sampai saat ini. Pertikaian, iri, persaingan, dan lain lain mulai timbul membuat mereka gelisah. Namun Allah swt senantiasa memberikan kebahagiaan kepada manusia, walaupun terkadang manusia melupakan akan adanya Allah swt selaku Sang Kholiq dan Penguasa alam semesta ini.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun