Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Dokter

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

20 Kondisi Sakit yang Tidak Diperbolehkan Puasa

17 Mei 2018   11:48 Diperbarui: 17 Mei 2018   12:27 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
20 Kondisi Sakit yang Tidak Diperbolehkan Puasa
1525939949072-5afd1506caf7db1afa043883.jpg

Agama Islam itu agama yang mudah dan memudahkan, tidak sulit dan tidak meyulitkan. Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia.  Seluruh ajarannya sesuai dengan kemampuan umat manusia untuk menjalankannya khususnya dalam ibadah puasa dan kondisi sakit. Beberapa dalil dalam Quran dan Hadits yang menjelaskan kondisi sakit  dan ibadah puasa.

1. . "Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain." (QS. Al Baqarah: 185)

2. "Dan janganlah kamu membunuh dirimu." (QS. An Nisa': 29)

3. . "Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu." (QS. Al Baqarah: 185)

4."Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya..." (QS. Al-Baqarah:286).

5. . "Jika aku memerintahkan kalian untuk melakukan suatu perkara, maka lakukanlah semampu kalian."(Bukhori dan Muslim)6."Sesungguhnya Allah suka kalau keringanan-keringanan-Nya dimanfaatkan, sebagaimana Dia benci kalau kemaksiatan terhadap perintah-perintahNya dilakukan" (HR. Ahmad, dari Ibn 'Umar ra.).

Kapan Berkonsultasi ke dokter

1.Bila mengalami  gangguan kesehatan ringan seperti demam ringan, batuk, flu, mual, muntah dan sakit kepala yang ringan tanpa penyakit kronis atau keadaan tertentu lainnya bisa saja seseorang tidak harus berkonsultasi ke dokter, tetapi paling tidak harus mengamati kondisi kesehatannya secara cermat.

2.Bila gangguan kesehatan ringan berlangsung lebih dari 3-5 hari sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan apakah masih bisa melanjutkan puasa atu tidak. Bila gangguan yang timbul semakin berat tanpa harus ke dokter terpaksa harus dibatalkan puasanya

3.Bila penderita mempunyai penyakit kronis atau penyakit yang berlangsung jangka panjang maka sebaiknya melakukan konsultasi ke dokter. Untuk menentukan  apakah bisa melakukan ibadah puasa atau tidak ?

4.Pada umumnya penderita penyakit dengan komplikasi penyakit lain juga harus berkonsultasi dengan dokter ahli bila mempunyai penyakit kronis yang harus minum obat jangka panjang yang dikawatirkan puasa mengganggu pemberian minum obat yang akan memperberat penyakitnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun