Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Freelancer

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Dua Janji Kebahagiaan untuk Orang yang Puasa Ramadan

11 Maret 2024   04:40 Diperbarui: 11 Maret 2024   04:52 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua Janji Kebahagiaan untuk Orang yang Puasa Ramadan
Ilustrasi orang berbuka puasa.  (Photo by Thirdman/pexels.com)

Oleh Ustadz Lukman Hakim Marzuki*

Baginda Rasulillahi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menyampaikan sebuah informasi singkat, jelas, dan padat yang dapat menginspirasi umat, hingga menjadi ilmu yang bermanfaat dari dunia sampai ke akhirat.

Rasulullah di dalam hadistnya, menyebut bahwa ada dua kegembiraan yang didapatkan oleh orang-orang yang berpuasa, terutama di bulan suci Ramadan.

Kegembiraan yang pertama, "Umatku akan senantiasa bergembira, yang terpancar cerah di wajahnya dan senang di hatinya, manakala ia ingin menyantap hidangan berbuka."

Bisa kita bayangkan, kurang lebih 13 jam kita menahan lapar dan haus. Lapar sangat membuat perut kita melilit, dan haus sangat membuat tenggorokan kita tercekik, tetapi pada akhirnya di saat bedug ditabuh, di saat adzan berkumandang tanda berbuka tiba, pada detik itulah semua orang yang berpuasa pada ketika itu detik itu memancarkan keceriaan di wajahnya dan kesenangan di hatinya.

Dan, ungkapan pertama yang keluar dari lisan orang-orang yang berpuasa adalah "Alhamdulillah."

Kemudian, Rasulullah melanjutkan bahwa 'kegembiraan kedua yang akan didapat oleh orang-orang yang berpuasa di bulan suci Ramadan, yaitu saat mereka menghidupkan malam-malam di bulan Ramadan dengan beragam kebaikan ketika berjumpa dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala." (HR Ahmad).

Mari kita sadari sejenak akan kehidupan kita di dunia yang begitu singkat, karena yang saat ini kita tempati hanyalah alam yang sementara. Kita sekadar mampir dalam sekejap mata. Mau tidak mau, suka atau terpaksa, kita pasti akan meninggalkan dunia yang fana ini.

Oleh karena itu, bagi orang-orang yang memanfaatkan kehidupannya dengan sebaik-baiknya, terutama di bulan suci Ramadan, di saat mereka melakukan amalan-amalan tertentu, ada kelipatan pahala di dalamnya.

Amalan yang sunnah terbalas dengan wajib, sedangkan amalan yang wajib berlipat-lipat pahalanya. Bahkan, di setiap embusan nafas, detak jantung, dan denyut nadi kita di bulan Ramadan semua bernilai ibadah di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala, sehingga pada saatnya nanti kita kembali menghadap Allah, kegembiraan yang kekal akan kita dapatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun