Ternyata Ada Setan-Setan yang Lolos dari Belenggu saat Ramadan
Bulan Ramadan merupakan kesempatan besar bagi kaum Muslim untuk meraih pahala dan keberkahan. Segala bentuk amal ibadah, baik yang sunah maupun wajib, nilai kebaikannya dilipatgandakan oleh Allah di bulan yang suci ini.
Bahkan, berbagai acara islami di Televisi maupun di platform lainnya turut menyemarakkan suasana Ramadan.
Di sisi lain, Ramadan bukan berarti menjadikan peluang mengerjakan keburukan absen. Dalam konteks ini, teringat sabda Rasulullah Muhammad yang mengatakan bahwa pintu-pintu surga akan dibukakan, pintu-pintu neraka akan ditutup, dan setan-setan akan dibelenggu pada saat bulan Ramadan. (HR. Imam Bukhari dan Muslim).
Maka tak heran jika timbul pertanyaan, mengapa di bulan Ramadan kejahatan dan kemaksiatan masih tampak, meski setan-setan dibelenggu? Terkait hal itu, para ulama banyak membuat tafsir atas kata-kata Nabi tersebut.
Maksud dari kata belenggu tak secara harfiah memiliki arti 'rantai.' Maknanya, setan-setan tidak lagi leluasa dalam menggoda dan menyesatkan manusia selama bulan Ramadan. Sebab, orang-orang beriman pada umumnya tengah sibuk berpuasa seharian di bulan ini.
Sementara pada malam harinya, mereka gemar salawat, berzikir, salat sunnah, serta membaca Al-Qur'an, lalu berlanjut pada saat sahur dan kembali berpuasa keesokan harinya.
Rutinitas tersebutlah yang membatasi ruang gerak setan dalam menggoda manusia ketimbang hari-hari biasa di luar Ramadan.
Ada pula sebagian dari kalangan ulama yang punya pendapat lain dalam memaknai kata belenggu pada hadis di atas. Poinnya, setan-setan yang dibelenggu hanya setan yang membangkang kepada Allah.
Bayangkan, ada sekumpulan setan "pro" yang begitu mahir dalam menggoda manusia untuk jatuh ke dalam jalan kesesatan. Begitu pun ada setan-setan "kelas newbie" yang godaanya cenderung lemah.