Adab Basa-basi Saat Silaturahmi Lebaran
Hadis di atas sudah jelas menegaskan bahwa perilaku julid yang mengarah bullying merendahkan status lawan bicaranya sangat dilarang oleh Rasulullah SAW. Dalam hadis tersebut, secara tegas menjelaskan, jika memang ada kekurangan ada keburukan yang dimiliki oleh saudara atau teman kita, tidak perlu kita pun merendahkan statusnya.
Contoh perilaku ini adalah, jika ada keluarga yang ekonominya di bawah kita, maka hindarilah perkataan-perkataan yang merendahkan status ekonominya pada saat pertemuan halal bihalal, entah itu mengejek saudara yang belum punya rumah sendiri atau menyindir keponakan yang belum menyelesaikan perkuliahan tepat waktu. Hindarilah mengorek kekurangan atau keburukan yang dimiliki saudara atau teman kita saat silaturahmi lebaran, agar ukhuwah kerukunan tetap terjaga.
Tidak Bermaksud Meremehkan
Rasulullah SAW berkata, “Sombong adalah sikap menolak kebenaran dan meremehkan manusia” (HR Muslim)
Berbeda dengan konsep ‘merendahkan’ seperti yang dijelaskan sebelumnya, makna ‘meremehkan’ seperti yang dijelaskan Rasulullah SAW, adalah sebuah sikap sombong tak mau kalah dengan yang lainnya, hingga akhirnya menjurus meremehkan orang lain.
Contoh hal ini pada saat basa-basi adalah apabila suatu ketika si Fulan bertemu teman lamanya saat silaturahmi lebaran, dan temannya tersebut membawa kendaraan roda empat, namun karena si Fulan punya sifat iri dengki, maka ia pun tetap meremehkan temannya tersebut dengan mengatakan agar temannya tersebut untuk membeli mobil yang lebih bagus, karena menganggap mobil temannya itu sudah ketinggalan jaman.
Basa-basi meremehkan pencapaian seseorang seharusnya dihindari, sebagaimana yang Rasulullah SAW sabdakan, bahwa hal tersebut merupakan wujud sifat sombong yang menolak kebenaran atau keberhasilan seseorang.
Hindari Memuji Berlebihan
Sebuah hadis diriwayatkan dari sahabat Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendengar seseorang memuji orang lain secara berlebihan. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Engkau membinasakan atau Engkau memotong punggung kawanmu itu.” (HR. Bukhari )
Perihal hadis di atas menjelaskan bahwa kita harus menghindari pujian berlebihan dengan lawan bicara kita, sekalipun itu hanya untuk sekedar basa-basi. Islam tidak melarang orang untuk memberikan pujian atau motivasi, tetapi gesture pujian berlebihan sangat tidak disukai Rasulullah SAW, karena bisa saja pujian yang berlebihan tersebut bisa menjerumuskan kita dalam kufur nikmat.
Maka dari itu, kita harus menghindari basa-basi memuji terlalu berlebihan kepada saudara atau teman kita dalam momen lebaran, agar makna pertemuan tersebut dilandasi dengan keikhlasan serta nilai-nilai persaudaraan tanpa melihat status kita.
Marilah kita jaga momen Syawal yang berbahagia ini dengan stop melakukan ‘julid-julid’ basa-basi yang justru akan merusak nilai silaturahmi diantara kita, mari saling mendoakan, mari saling menyelamatkan. Semoga Bermanfaat.