Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Belajar dari Ramadan Tahun Lalu, Pandemi Tak Boleh Menjadi Alasan untuk Malas Beribadah

14 April 2021   07:07 Diperbarui: 14 April 2021   07:13 2486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar dari Ramadan Tahun Lalu, Pandemi Tak Boleh Menjadi Alasan untuk Malas Beribadah
Ilustrasi Ibadah Sholat, sumber : humanresourcesonline.net

Lantas, bagaimana dengan nasib para perantau? Bagaimana bisa mereka menyambut bulan Ramadhan dengan kesendirian?

Ilustrasi perantau, sumber : medium.com/Tribun Pontianak
Ilustrasi perantau, sumber : medium.com/Tribun Pontianak
Pasti akan menjadi hal yang menyedihkan ketika Ramadhan tahun ini kita jauh dari keluarga. Namun, berlarut-larut dalam kesedihan juga tak baik. Belajar dari Ramadhan tahun lalu, jika kamu tetap berusaha untuk mudik, hal itu dapat membahayakan keluarga. Bagaimana jika kamu termasuk OTG (Orang Tanpa Gejala)? 

Mari kita ambil satu contoh dampak jika kamu tetap keras kepala ingin mudik ke kampung halaman.

Dilansir republika.co.id pada 18 Mei 2020, dalam dua pekan terakhir, 90 persen penambahan kasus positif Covid-19 di Riau merupakan kasus penularan dari luar daerah (imported case). Ini disebabkan warga asal Riau yang pulang kampung dari daerah terjangkit dan akhirnya membuat klaster penularan baru di Riau.

Jadi, daripada membahayakan keluarga di kampung halaman, tak perlu mudik dulu tahun ini. Jika rindu, sering-seringlah menghubungi orang-tua walau hanya lewat video call. 

Para perantau juga bisa memaksimalkan kesendirian mereka dengan menghabiskan waktu untuk beribadah dan menambah ilmu. Tahukah kamu? bahwa beribadah ketika sendiri terutama ibadah sunnah lebih utama dan lebih aman dari sifat riya. Sebagaimana sabda nabi dalam hadistnya :

Dari Zaid bin Tsabit, Rasulullah SAW mengatakan, "Sebaik-baiknya sholat adalah yang dilakukan di rumah, kecuali untuk yang wajib." (HR Tirmidzi)

Ilustrasi Belajar Dari Rumah (DOK. FATIH SCHOOL ACEH)
Ilustrasi Belajar Dari Rumah (DOK. FATIH SCHOOL ACEH)
Selain itu, bagi para pelajar terutama yang berada di jenjang akhir, seperti siswa kelas 6,9, dan 12. Mereka bisa belajar dengan lebih fokus walau ujian dilaksanakan di tengah bulan puasa. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kini siswa tak perlu lelah untuk pergi ke sekolah ketika puasa, karena ujian dilaksanakan secara online.

Intinya, apapun kondisinya, selalu ada cara untuk memaksimalkan ibadah di bulan Ramadhan. Pandemi tak boleh jadi alasan untuk bermalas-malasan. Justru, pandemi menjadi tantangan baru, bagaimana kita tetap bisa bersemangat ibadah walau di kondisi yang seperti ini.

Sesekali bersedih itu wajar, namun jangan pernah berlarut-larut dalam kesedihan. Selalu ada hikmah dibalik musibah, hal itu mungkin sering kita dengar dari guru-guru kita. 

Tetap semangat beribadah, maksimalkan, dan jangan lupa untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Jadikan Ramadhan tahun lalu sebagai pelajaran agar kita bisa lebih baik lagi di Ramadhan tahun ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun