Segarnya Sahur dengan Sayur Asem
ENTAH alasan praktis atau menggugah selera, menu santap sahur umumnya berupa oseng-osengan atau tumis. Padahal, tidak ada salahnya menyajikan sayur segar yang justru menyegarkan santap sahur kita. Tak percaya, coba saja.
Sayur asem misalnya, menu ini beberapa kali saya request ke ibu mertua va istri agar disajikan saat berbuka dan sahur. Bukan apa-apa, bosan juga melulu mengkonsumsi telur goring, tempe goring, tumis kacang atau buncis dan kangkung, hingga tumis kentang dan ayam goreng. Mbokyao, sekali-kali sajikan menu berkuah yang menyegarkan.
Tapi kok sayur asem, apa tak mengecutkan lidah dan hati? Kalau cuma nasi plus sayur asem dan tempe ya jelas asem, coba kombinasikan dengan pecak tahu dan tempe, pecak ikan atau ayam, dinyamin maknyoz, berkeringat pastinya. Apalagi kalau pakai pecak ikan panggang, nikmatnya benar-benar membisukan lidah.
Selain segar dan menyegarkan, kandungan kuahnya yang banyak juga membantu mengurangi kering tenggorokan saat puasa di esok hari. Paling tidak, sensasi sisa minyak yang menempel di kerongkongan di siang hari bisa dicegah. Sebagai pelengkap, mentimun dan tauge juga dijamin menambah nikmat santap sahur.
Itu saja pengalamanku soal menu santap sahur yang nikmat. Tapi kan kurang praktis, ya butuh sedikit sentuhan untuk menghasilkan kualitas menu yang lebih enak. Toh memasak sayur asem juga tak butuh waktu lama. Kalau takut kesiangan, coba masaklah malam harinya, pukul 10 atau 11 malam. Masih belum tertarik, coba dulu saja, dijamin bersemangat dan berkeringat sahurnya. Selamat mencoba....