Akhmad Saefudin
Akhmad Saefudin Editor

Penikmat tulisan bagus yang masih saja malas belajar menulis bagus......

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Idul Fitri, Syawal dan Rekonsiliasi Sosial

5 Juni 2019   11:16 Diperbarui: 5 Juni 2019   11:34 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Idul Fitri, Syawal dan Rekonsiliasi Sosial
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Dalam hal ini, halal bi halal justru memberi ruang bagaimana sikap maaf-memaafkan menjadi hal yang lazim dan bahkan diekspresikan secara massal. Halal bi halal karenanya bernilai mahal karena menjadi momentum rekonsiliasi sosial yang alamiah antar sesama muslim. Bayangkan jika semangat maaf-memaafkan ini diaktualisasikan dalam sehari-hari, maka betapa damainya kehidupan sosial kita.

Maka melalui momentum halal bi halal pula, ruang-ruang kebangsaan kita yang sempat merongga karena kontestasi politik semestinya bisa direhabilitasi. Syawal harus menjadi momentum mengguyubkan kembali relasi sosial antar kita yang sempat diwarnai ketegangan-ketegangan psikologis. Kepada para elit bangsa, inilah momentum nan mahal bagi mengikhtiarkan rekonsiliasi sosial, rekonsilitasi politik nasional secara alamiah, tanpa harus dibayangi narasi-narasi politis yang justru kian meronggakan luka.

Tetapi kalau harapan besar ini akhirnya terwujud, komitmen itu juga dituntut dari para pemuja dan pendukungnya. Dari kelompok hore sampai intelektual partisan, mampukah mereka menahan diri dari gatalnya menyinyiri yang berbeda haluan? Semoga. []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun