Sechudin
Sechudin Wiraswasta

Jurnal Lokal

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Sekolah di Bulan Ramadan

14 Maret 2024   11:40 Diperbarui: 14 Maret 2024   11:41 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekolah di Bulan Ramadan
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bulan Ramadan adalah waktu yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Di tengah keseharian yang sibuk, tantangan tersendiri muncul bagi para pelajar yang masih harus menghadiri sekolah selama bulan suci ini. Dalam opini ini, kita akan membahas mengenai perpaduan antara semangat dan rasa malas yang mungkin muncul pada pelajar selama Ramadan.

Di satu sisi, ada semangat yang membara di dalam hati para pelajar untuk tetap berprestasi dan menjalani aktivitas belajar-mengajar dengan penuh semangat selama bulan Ramadan. Mereka merasa bahwa menjalani rutinitas sekolah adalah bagian dari ibadah mereka, dan mereka ingin tetap produktif dan aktif dalam mengejar cita-cita mereka. Semangat untuk tetap belajar dan berprestasi dapat menjadi pendorong yang kuat bagi mereka untuk tetap fokus meskipun dalam kondisi puasa.

Namun, di sisi lain, ada juga rasa malas yang mungkin muncul pada beberapa pelajar selama bulan Ramadan. Menjalani puasa seharian bisa membuat tubuh menjadi lelah dan kurang bertenaga, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi konsentrasi dan motivasi untuk belajar. Selain itu, suasana Ramadan yang penuh berkah dan kebersamaan sering kali membuat pelajar merasa ingin lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga dan melakukan ibadah, sehingga mengurangi motivasi untuk belajar di sekolah.

Penting bagi sekolah dan orang tua untuk memahami dinamika ini dan memberikan dukungan yang tepat kepada para pelajar selama bulan Ramadan. Di satu sisi, sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memotivasi para pelajar dengan mengadakan kegiatan yang berhubungan dengan Ramadan, seperti pengajian, pembacaan Al-Quran, atau diskusi tentang nilai-nilai keislaman. Di sisi lain, orang tua juga perlu memberikan dukungan moral dan fisik kepada anak-anak mereka, memastikan bahwa mereka mendapatkan istirahat yang cukup dan nutrisi yang seimbang untuk menjaga kesehatan dan semangat mereka.

Dalam situasi ini, keseimbangan antara semangat dan rasa malas adalah kunci untuk menjalani Ramadan dengan penuh makna dan produktivitas. Dengan dukungan yang tepat dari sekolah, orang tua, dan lingkungan sekitar, para pelajar dapat tetap menjalani rutinitas sekolah dengan semangat yang tinggi, sambil tetap menjalankan ibadah dan merayakan bulan Ramadan dengan penuh keberkahan dan kebahagiaan.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun