Nostalgia: Mengenang Kembali Moment Indah Masa Kecil di Bulan Ramadhan yang Tak Akan Pernah Terlupakan
Aku selalu menulis ceramah pak ustadz dengan lengkap bahkan sampai buku agendaku penuh. Aku menulisnya ketika teman-temanku tertidur saat ceramah berlangsung. Mereka akan menulisnya ketika aku selesai menulis. Mereka hanya menyalin catatanku di buku mereka. Seperti itulah kebiasaan teman-temanku, mereka akan mengerjakan tugas ketika aku sudah selesai mengerjakannya.
Setelah sholat tarawih selesai aku dan teman-teman selalu meminta tanda tangan kepada ustadz yang berceramah pada hari itu. Kita mengantri satu persatu hingga semua buku agenda telah di tanda tangani. Lalu kita pun lanjut mengaji tadarus Al-Quran.
Dulu ketika masih kecil kita mengambil makanan takjil begitu banyak namun sekarang sudah dewasa mengambil takjil hanya satu saja karena mungkin rasanya sudah malu.
Setelah sholat tarawih aku dan teman-temanku lanjut bermain di lapangan dekat musholla. Ada yang bermain petasan, ada yang bermain kembang api,ada yang bermain petak umpet, ada yang bermain kejar-kejaran dan lain-lain.
Saat waktu sahur tiba, aku selalu dibangunkan ibu tepat waktu. Ibu selalu memasakanku makanan terenak dan makanan kesukaanku yaitu ayam kecap. Karena ibu tau kalau gak ada ayam aku selalu tidak mau makan hehe. Ibu selalu membuatkanku teh manis hangat dan selalu mengajarkanku untuk berdoa makan sahur lalu mengingatkanku kembali untuk membaca niat puasa.
Setelah sahur aku pun bergegas untuk sholat Subuh di musholla dekat rumah bersama bapak, ibu dan adik. Setelah sholat Subuh aku dan teman-temanku jalan-jalan pagi terkadang bersepeda pagi mengelilingi kota Ramah yang begitu sejuk dan segar di pagi hari.
Hingga mendekati waktu berbuka aku pun membantu ibu memasak dan menyiapkan menu untuk berbuka puasa.
Itulah cerita dan moment indah masa kecilku di bulan Ramadhan yang tak akan pernah aku lupakan. Masa kecil adalah moment yang paling seru, menyenangkan, dan paling dirindukan. Rasanya ketika sudah dewasa seperti ini, ingin sekali kembali kemasa kecil, namun apalah daya waktu tak akan bisa terulang kembali.