Pengajar yang rindu belajar. Hanya gemar memasak suka-suka serta membukukan karya dalam berbagai antologi. Sesekali memberi edukasi perawatan diri terutama bagi wanita.
Berbagi Tak Pernah Rugi
Momen Ramadan, menjadi kisah yang selalu hangat di hati keluarga kami. Dari keluarga besar, kami terdiri dari berbagai agama. Oleh sebab itu, kata "Ramadan dan Idul Fitri" terasa tetap melekat di keluarga kami.
Momen kehangatan Ramadan juga tercipta di lingkungan kerja. Tahun ini agak berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika tahun lalu momen Ramadan disertai dengan rasa khawatir terhadap Covid-19, setidaknya tahun ini lebih lega. Walaupun demikian, sikap waspada tetap diperlukan agar tidak mengulang kejadian tahun lalu.
Salah satu momen yang dirindukan saat Ramadan adalah buka bersama. Biasanya, keluarga kami selalu menyempatkan waktu untuk berbuka bersama di luar. Namun, tahun ini kami memilih untuk berbuka bersama di tempat kerja dengan menu sederhana.
Menu yang dihadirkan untuk buka bersama pada Sabtu, 9 April 2022:
- nasi
- orek tempe + teri
- bakwan jagung +udang
- telur balado
- sayur lodeh
- kerupuk
Menu tersebut dipilih dengan alasan praktis dibuat, ramah dengan lidah dan kantong. Sebenarnya jika menu ini dibeli, tetap saja kurang ramah kantong. Untuk satu porsi makanan seperti ini bisa merogoh kocek sekitar 20ribu di daerah Bekasi. Setidaknya, dengan memasak sendiri pasti lebih hemat, lebih bersih, lebih sesuai selera, dan lebih banyak.
Dalam berdagang, kita mengenal istilah "untung dan rugi". Istilah tersebut tidak akan pernah bisa dimasukkan dalam kegiatan berbagi. Berbagi itu masalah niat dan hati. Dalam berbagi, pasti ada sesuatu yang dikeluarkan yang dapat kita sebut pengorbanan. Entah itu berkorban waktu, tenaga, atau materi.
Bagi teman-teman yang rindu berbagi dengan anggaran minim, dapat memasak sendiri dengan menu seperti yang saya olah. Untuk menyiapkan menu tersebut, membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam. Sementara anggaran yang diperlukan tergantung pula pada jumlah yang akan dibagi.
Melalui tulisan ini, saya juga ingin berbagi salah satu resep masakan, yaitu sayur lodeh. Sayur berkuah santan yang khas dan sering dijumpai di daerah Jawa.
Bahan Sayur Lodeh
- 3 butir labu siam, kupas dan potong dadu
- 1/2 kg kacang panjang potong-potong sekitar 3-4cm
- 3 buah terong dipotong melingkar (+ tebal 1-2cm)
- 3 buah wortel dipotong melingkar dan agak tebal (+0,5cm)
- 3 buah jagung dibelah menjadi (+10 potong)
- 10 buah cabai hijau dipotong serong
- santan dari 1 butir kelapa/ santan instan
- garam secukupnya
- gula merah (disesuaikan)
- 4 lembar daun salam
- lengkuas dimemarkan (+ 3cm)
- melinjo (secukupnya)
- daun melinjo (so)
Bumbu halus:
- 10 siung bawang merah
- 6 siung bawang putih
- 1/2 sdt ketumbar
- 6 butir kemiri
- 2cm terasi
Cara Pembuatan:
- Haluskan semua bahan yang ada di bumbu halus
- Panaskan air dalam panci. Setelah mendidih, masukkan jagung, melinjo, wortel, terong, dan kacang panjang. (Masukkan dari yang paling keras)
- Setelah sayuran agak empuk, masukkan santan, potongan cabai hijau, bumbu halus, daun salam, garam, gula, lengkuas, dan daun melinjo (so)
- Tes rasa dan tunggu sayuran matang
- Sayur lodeh siap dinikmati
(Bahan ini dapat digunakan untuk 40 nasi kotak)