Berbagi Kebahagiaan Bersama Yatim Piatu
Hari ini aku dan keluarga menyempatkan diri untuk bisa berbagi kebahagiaan bersama anak-anak yatim paitu. Hadirku hari ini bertepatan dengan puasa yang terakhir kalinya untuk mereka. Karena besuk pagi mereka sudah merayakan Idul Fitri.
Jauh hari sebelum aku berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yatim piatu, aku sudah merencanakan terlebih dahulu. Mulai dari mencari hari sampai mencari menu makanan yang digunakan untuk berbuka puasa dengan mereka. Begitu juga dengan minuman yang cocok untuk mereka.
Sebelum aku hadir disana, aku terlebih dahulu menanyakan kepada pendamping yayasan yatim piatu tersebut tentang makanan dan minuman apa yang disukai oleh anak-anak.
"Assalamualaikum, ini Ibu Leni, Apakah benar ini dengan yayasan yatim piatu?" tanya istriku kepada salah satu pendamping atas permintaanku. "Ya Bu, benar sekali, ada yang bisa aku bantu Bu?" ucapnya. "Mas, kalau aku ingin berbagi dengan anak-anak yang ada disitu, hari yang masih kosong kapan ya Mas?" tanya istriku. "Kamis Bu, hari terakhir berpuasa," jawabnya.
"Bu, coba kamu tanyakan selain hari terakhir puasa kapan?" sela aku saat istri sedang telepon. "Mas, selain hari terakhir berpuasa kapan?" tanya istriku untuk memastikan hari lainnya. "Yang lain sudah penuh Bu, yang kosong hanya hari terakhir saja," tambahnya.
"Pak, yang kosong hanya hari Kamis, hari terakhir berpuasa, bagaimana Pak?" bisik istriku kepadaku. "Tidak apa-apa Bu, kalu memang adanya hanya hari itu, daripada kita tidak bisa berbagi dengan mereka," jawabku dengan pelan. " Ya Mas, tidak apa-apa Mas, yang penting ada waktu untuk mereka," jelas istriku kepada salah satu pendamping yayasan tersebut. "Bu, mana gantian aku yang telepon," pintaku kepada istriku.
"Mas, untuk makanan yang disukai anak-anak biasanya apa Mas?" tanyaku kepadanya. "Untuk bulan puasa ini anak-anak sudah sering berbuka sama daging ayam Pak, kalau sama ikan air tawar saja bagaimana Pak?" pintanya kepadaku. "Tidak apa-apa Mas, yang penting anak-anak suka Mas," jawabku.
"Kalau untuk minuman kira-kira apa Mas?" tanyaku. "Belikan es buah saja Pak," pintanya. "Jumlah anaknya ada berapa ya Mas?" tanyaku untuk memastikan jumlah pesananku juga. "Ada tiga puluh anak Pak," jawabnya. "Ya Mas, terima kasih, Wassalamualaikum Mas," aku mengakhiri pembicaraan dengannya.
"Bu, untuk jumlah anak ada tiga puluh, sekarang kita pesankan menu sesuai dengan permintaanya," aku mengajak istriku. "Kalau kita tidak cepat, nanti keburu habis semua, karena sekarang banyak warung yang sudah tutup," jelasku kepada istriku.
"Pak, aku sudah mendapatkan semua pesanannnya, sesuai dengan permintaan juga, sejumlah tiga puluh Pak," ucap istriku. "Ya Bu, terima kasih," jawabku. "Kalau kita tambah dengan makanan ringan bagaimana Bu?" tanyaku kepada istri. "Tidak apa-apa Pak, bagus itu Pak," tambah istriku.
"Pak, sekarangkan hari Kamis, nanti kita berangkat pukul 16.00 WIB ya, sama ambil makanan ringannya di tempat pesanan," ucap istriku. "Ya Bu, jangan lupa yang mau dibawa disiapkan semuanya, biar tidak ada yang ketinggalan," pintaku kepadanya.