TRADISI Pilihan

Perbedaan Tradisi Hari Raya Lebaran di Lampung

7 Mei 2022   12:15 Diperbarui: 12 Mei 2022   10:39 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perbedaan Tradisi Hari Raya Lebaran di Lampung
Dara: Perempuan yang duduk mengenakan baju hijau, Sion: Laki-laki yang berdiri mengenakan kaos hitam
 (Dok. pribadi)

“Kalo di Lampung pas malam takbiran ada aksi obor jalan itu di setiap gang dan jalan dan yang keliling itu naik motor kalo kita kan biasanya di jalan doang jalan kaki” ujar Sion yang menjelaskan tradisi malam takbiran di Lampung.

“Nah di Lampung juga ada kue lebaran khusus Lampung gitu, tapi namanya gue belum tau tuh” tambahnya dalam hidangan khusus yang disajikan di Lampung.

Dari pemaparan Sion dapat dilihat adanya perbedaan lain dalam menyambut malam Hari Raya Lebaran atau yang kerap kita sebut dengan malam takbiran. Sama dengan di Jakarta, di Lampung juga terdapat pawai obor sambil bertakbir untuk memeriahkan malam sebelum hari kemenangan, namun bedanya hanya terdapat dikendaaraan yang digunakan selama pawai berlangsung. Di Lampung pawai obor menggunakan kendaraan yaitu sepeda motor, seperti konvoi motor yang dimeriahkan dengan obor dan takbiran.  

Lalu kemudian disusul dengan beberapa teman saya yang juga ingin berbagi perkembangan kehidupannya terhadap kami. Momen halal bi halal ini merupakan kegiatan yang sangat berharga bagi kami karena dengan kegiatan inilah kami dapat saling berbagi cerita, bertukar pikiran, serta melepas kerinduan terhadap teman-teman.

Kesimpulan

Hari Raya Lebaran merupakan hari yang paling ditunggu oleh masyarakat khususnya umat muslim. Dalam merayakan hari raya ini juga identik dengan kebersamaan, saling memaafkan serta mempererat tali silaturahmi. Berbagai tradisi dilakukan dalam menyambut hari raya ini. Seperti konvoi obor, berbagi parsel, halal bi halal dan lain-lain.

Terdapat perbedaan tradisi dalam menyambut perayaan Hari Raya Lebaran di berbagai daerah. Perbedaan mencolok yang terjadi di Lampung adalah adanya konvoi pawai obor, adanya kue lebaran khusus khas Lampung dan tidak adanya ketupat/lontong didalam menu makanan saat lebaran. Namun perbedaan tersebut tidak mengurangi kesucian Hari Raya Lebaran dan mempererat tali silaturahmi serta kebersamaan bagi keluarga, saudara dan teman-teman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun