Bermaafan walau Tak Kenal
Setelah berjuang menahan lapar, haus, dan hawa nafsu selama Ramadan, tiba saatnya umat muslim menyambut kemenangan dengan merayakan Idulfitri. Idulfitri juga membawa berbagai limpahan rahmat yang dirasakan oleh umat muslim di seluruh dunia. Biasanya, umat muslim merayakan Idulfitri atau hari Lebaran sebagai ungkapan syukur karena sudah mencapai hari kemenangan.
Selain itu, hari Lebaran juga digunakan masyarakat Indonesia sebagai momen berkumpul bersama sanak keluarga untuk bermaaf-maafan. Tradisi bermaaf-maafan dilakukan sebagai bentuk aplikasi dari kembali menjadi suci setelah bulan Ramadan. Umat muslim akan memanfaatkan momen kembali bersih jiwa dan raga dengan bermaafan-maafan ke sesama keluarga, sahabat, teman, dan bahkan orang yang tidak dikenali.
Selepas menunaikan salat id yang dilaksanakan setahun sekali, Nata pergi bersama orang tua serta saudaranya untuk berkeliling mengunjungi tetangga untuk bermaaf-maafan.
Awanya, Nata hanya bermaaf-maafan dengan keluarga dan sanak saudara saja. Namun, ia diajak oleh kedua orang tuanya untuk berkeliling untuk bermaaf-maafan bersama tetangga lainnya. Nata yang biasa diam di rumah dan jarang bersosialisasi merasa keberatan dan malas dengan tradisi ini. Untuk apa bermaaf-maafan dengan orang yang bahkan tidak pernah interaksi sama sekali?
Sependapat dengan Nata, Tia (18) juga merasakan hal yang sama. Tia merasa kurang nyaman dengan bermaaf-maafan karena belum terlalu mengenal orang tersebut. Tia juga mengaku terpaksa ikut orang tua berkeliling agar tidak dicap sombong.
"Jujur kurang nyaman, mana lama banget aku belum sempat sarapan." ujar Tia.
Berbeda dengan Fina (21), ia menikmati momen bermaaf-maafan walaupun dengan orang yang tidak dikenal. Menurut Fina, tidak ada salahnya untuk bermaaf-maafan, ini momen satu tahun sekali dan membuat vibe Lebarannya terasa kental. Fina juga berpendapat bahwa ia nyaman-nyaman saja selagi tidak merugikan orang lain.
"Nyaman-nyaman saja, karena ini lagi Lebaran dan tidak ada salahnya minta maaf dengan orang yang tidak kita kenal." tutur Fina.
Nanda (22) juga memiliki pendapat yang sama dengan Fina. Menurut Nanda, tradisi maaf-maafan dengan orang yang tidak dikenal itu tradisi yang bagus, maaf-maafan tidak harus sama orang yang dikenal saja. Bisa saja, kita menyakiti dan membuat orang kesal tanpa sadar. Lebih baik saling memaafkan walaupun tidak saling kenal.
"Tradisi ini bagus, maaf-maafan gak harus sama orang yang dikenal saja. Bisa saja kita membuat orang lain kesal tanpa kita sadari." ungkap Nanda.