Lebaran Tiba, Baju Baru Alhamdulillah
Sebentar lagi hari Raya Idul Fitri akan tiba. Hari raya Idul Fitri dan Idul Adha merupakan hari raya umat islam. Idul Fitri, momentum untuk saling bersilaturahim, saling memaafkan sesama anggota keluarga, saudara, sahabat, rekan kerja dan lainnya. Idul Fitri bermakna kembali suci, bersih setelah menjalankan ibadah puasa dan diakhiri dengan membayar zakat fitrah dan salat Idul Fitri bagi umat islam.
Karena itu semua orang, bukan saja umat islam merayakannya dengan mengadakan hal-hal yang baru. Baju baru, sepatu baru, perhiasan baru, cat rumah baru, mobil baru, motor baru sesuai dengan keinginan dan kemampuan masing-masing. Persediaan makanan juga lebih lengkap dibanding hari-hari biasa, potong ayam, membuat kue dan berbagai jenis makanan khas lainnya.
Hiruk pikuk itu mengingatkan pesan orang tua saya pada 75-an. Mereka selalu berpesan agar menabung untuk persiapan lebaran. "Kalau punya uang sebagian ditabung untuk beli baju baru besuk untuk lebaran," katanya.
Baju baru, Alhamdulillah'Tuk dipakai di hari RayaTak punya pun, tak apa-apa Masih ada baju yang lama
Petikan lagu baju baru yang dipopulerkan Dhea Ananda tahun 90-an itu mengingatkan bahwa hari raya Idul Fitri atau lebaran bukan sebuah pesta-pesta. Apalagi dijadikan ajang penampilan barang-barang baru. Merayakan lebaran dengan barang baru mungkin sah-sah saja jika masih dalam batas kewajaran.
Tetapi membeli barang baru yang berlebihan malah bisa mengurangi makna dari Idul Fitri. Tentu saja barang-barang baru yang berlebihan, apalagi tergolong mewah bisa mengundang sikap kecemburuan sosial, kesombongan dirinya atau sikap boros bahkan bisa mengundang fitnah.
Lagu Baju Baru tersebut juga mengingatkan agar merayakan Idul fitri dengan kesederhanaan. Memiliki baju baru alhamdulillah, memiliki sepatu baru alhamdulillah, tidak memilikipun tidak apa-apa karena masih ada yang lama.
Oleh karena itu merayakan Idul Fitri hendaknya tidak berlebihan. Sesuai firman Allah SWT dalam al Quran surat yang artinya "makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al a'rof: 31).
Selain itu HR. Thirmidzi rasulullah bersabda "Manusia tidak memenuhi wadah yang buruk melebihi perut, cukup bagi manusia beberapa suapan yang menegakkan tulang punggungnya, bila tidak bisa maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumnya dan sepertiga untuk nafasnya."
Ayat al Quran dan hadis tersebut mengajarkan agar dalam hidup tidak berlebihan termasuk dalam merayakan Idul Fitri atau lebaran. Sebaiknya merayakan lebaran tidak dilakukan dengan gaya hidup boros. Dan berusaha menghindari hal-hal yang dilarang, seperti menyalakan petasan, makan dan minum berlebihan, memakai pakaian menyerupai pakaian orang kafir (berpakaian yang bisa mengundang nafsu karena memperlihatkan auratnya).