Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati
[Ramadan Penuh Hikmah]: Spirit Nabi Adam A.S., Bangkit dari Penyesalan dan Menerima Ketetapan-Nya
Pembaca Kompasiana yang tenteram dan damai hatinya,
Semangat pagi, ya!
Alhamdulillaah, dalam nikmat iman dan nikmat sehat, kita masih bisa melakukan aktivitas dengan nyaman. Bersyukur atas anugerah terbaik dari Allah SWT.
Baru saja saya mengikuti tausiyah bersama Ustadz Yusuf Mansur melalui pembelajaran daring bertemakan Spirit Nabi Adam a.s. Nabi Allah yang memiliki kehidupan berlimpah, penuh nikmat, senang hidupnya karena tinggal di surga Allah. Namun segala nikmat dan kesenangan yang ada pada diri beliau dicabut oleh Allah karena kelalaian beliau. Lalu, apa hikmah dibalik kisah Nabi yang merupakan manusia pertama ciptaan Allah ini?
***
Nabi Adam a.s diturunkan ke bumi dalam keadaan terpisah dengan Hawa, pasangan yang telah ditetapkan Allah untuknya. Terasa sangat perbedaan kehidupan surga dan dunia. Yang awalnya berlimpah kesenangan, berubah menjadi susah, hina, gak punya apa-apa dan gak punya siapa-siapa.
Tapi apakah Allah tidak menemani?
Apakah Allah tidak memberi petunjuk?
Apakah Allah tidak memberi nikmat?
Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 38:Â
"Kami berfirman, 'Turunlah kamu semua dari surga! Kemudian jika benar-benar datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati.
Tetaplah Allah menemani, memberi petunjuk, dan memberikan nikmat kepada Nabi Adam. Itulah hebatnya Allah.
Kalau Allah hanya menemani mereka yang sholeh/sholehah, yang baik budinya, yang bagus akhlak dan ibadahnya, itu biasa saja.
Yang hebat adalah Allah menemani siapapun hamba-hamba-Nya yang bagus akhlaknya maupun yang sedang durhaka atau jauh dari Dia. Allah tetap menemani dan tidak meninggalkan bahkan Allah telah memberikan petunjuk dan nikmat-Nya.