Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati
Rahasia Puasa di Bulan Ramadan (Bagian 2 - selesai)
Oleh karena itu, barangsiapa yang tulus ikhlas karena Allah Swt maka sangat mustahil baginya untuk melakukan hal-hal khianat yang dapat merusak amal ibadahnya.
Puasa merupakan salah satu faktor dasar sekaligus pendalaman akhlak, pembangunan sekaligus pembentukannya sifat amaliyah (perbuatan) yang semuanya berkumpul pada buahnya yang cukup jelas yang telah diingatkan oleh Alloh Swt di dalam Al-Qur'an agar manusia menjadi orang yang bertaqwa.
Ibnu Qayyim rahimullah berkata bahwa puasa memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam menjaga anggota tubuh yang bersifat lahiriah dan juga kekuatan bathin serta melindunginya dari faktor-faktor pencemaran yang merusak. Jika faktor-faktor pencemaran tersebut telah menguasai dirinya, maka ia akan rusak. Dengan demikian, puasa akan menjaga kejernihan hati dan kesehatan anggota badan sekaligus akan mengembalikan segala sesuatu yang telah berhasil dirampas oleh nafsu syahwat.
5. Puasa mewujudkan ketenangan jiwa
Sebagai insan biasa, hati dan pikiran kita pernah mengalami gejolak tentang adanya seteru antara jiwa yang menyuruh berbuat kejahatan dengan jiwa yang menyuruh berbuat kebaikan.Â
Setiap kemaksiatan yang timbul dan dilakukan oleh seorang muslim adalah akibat dari penguasaan jiwa yang memerintahkan berbuat kejahatan. Sedangkan setiap upaya kita untuk selalu dekat dengan Allah Swt adalah senjata kuat yang bisa kita gunakan untuk melakukan kebaikan.Â
Oleh karena itu, puasa akan membangun kekuasaan jiwa, menguatkan serta meneguhkan keimanan untuk melaksanakan risalahNya dan memfungsikan perannya dalam menjaga kedamaian dan ketenangan dalam diri seseorang.
Dengan adanya rasa tenang dan bisa menguasai jiwa kebaikan, maka kita berusaha menahan melakukan kemaksiatan, menundukkan hati agar senantiaaa berbuat baik, menjebak jiwa agar tunduk kepada kebajikan.
Demikianlah, berbagai pergolakan dalam jiwa manusia bersembunyi dan kekuatan kebaikan akan menang, yang selanjutnya kedamaian dan rasa aman akan menyelimut perasaan. Kemudian rasa tersebut beralih ke seluruh anggota badan sehingga bagian yang lain pun menikmati rasa aman dan ketenangan. Akhirnya semua amal kebaikan terealisasi bagi setiap muslim yang menjalankan puasa.
6. Puasa merupakan salah satu wujud dari kesatuan Islam.
Puasa merupakan satu ibadah lahiriah praktis dari berbagai penampakan kesatuan kaum muslimin, yang mana terdapat kesetaraan antara si kaya dan si miskin, penguasa dan rakyat, orang tua dan anak kecil, serta laki-laki dan perempuan. Mereka berpuasa untuk Allah Swt seraya memohon ampunan-Nya dengan menahan diri dari segala larangan pada satu waktu dan berbuka dalam satu waktu juga.Â
Secara bersama, mereka mengalami rasa lapar dan berada dalam pelarangan yang sama di siang hari, sebagaimana mereka mempunyai kedudukan yang sama dalam menegakkan syiar lain yang berkenaan dengan puasa.