Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Penulis

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Manfaatkan Promo Ramadan untuk Membeli Kebutuhan Primer

21 Maret 2024   21:51 Diperbarui: 21 Maret 2024   21:57 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manfaatkan Promo Ramadan untuk Membeli Kebutuhan Primer
Ilustrasi belanja. (sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com) 

Perubahan lingkungan, menambah kebutuhan primer yang wajib dipenuhi manusia. Di era sekarang, kebutuhan manusia sudah tidak lagi hanya berpatok pada urusan sandang, pangan, dan papan saja. Ada kebutuhan-kebutuhan baru yang jika tidak terpenuhi membuat seseorang menjadi terhambat dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya.

Selain itu, kebutuhan seseorang akan berbeda dengan kebutuhan orang lain. Banyak faktor yang mempengaruhi. Mulai dari backround pekerjaan, tempat tinggal, keluarga, circle pertemanan, dan aktivitas sehari-harinya.

Misalnya saja, bagi seorang atlet sepak bola, sepatu bola adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi untuk menunjang pekerjaannya. Baik itu untuk bertanding atauapun untuk berlatih. Jika sepatu bolanya rusak dan tidak bisa lagi dipakai, maka ia akan mengalami kesulitan karena tidak punya atribut untuk bertanding.

Berbeda dengan seseorang yang berprofesi sebagai pegawai kantoran. Sepatu sepak bola tidak menjadi kebutuhan primer. Tidak memiliki sepatu bola, sama sekali tidak mengganggu aktivitasnya. Sepatu bola bisa masuk pada kategori sekunder atau bahkan tersier.

Gambaran tersebut membuktikan bahwa kebutuhan seseorang tidak bisa dipukul rata. Kita bisa menganggap bahwa sebuah barang tergolong pada barang tidak penting dan tidak ada kegunaannya. Namun berbeda dengan orang lain yang tidak bisa menjalankan aktivitas sehari-harinya tanpa keberadaan barang tersebut.

Nah, dengan adanya promo Ramadan, alangkah bijaknya jika dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan primer. Bisa menghemat budget yang sudah ditargetkan sebelumnya. Lalu mengalokasikan dana sisa untuk kebutuhan lainnya yang mungkin bisa datang secara mendadak.

Jangan sampai promo Ramadan membuat lapar mata sampai membeli barang-barang yang tidak diperlukan sama sekali. Hanya dengan alasan "Mumpung murah" yang malah menambah masalah baru. Mulai dari kebingungan menyimpan barang belanjaan di mana karena sudah tidak ada space penyimpanan yang kosong. Sampai menyesal karena membeli barang yang tidak berfaedah.

Manfaatkan promo Ramadan hanya untuk memenuhi kebutuhan primer saja. Mulai menganalisis kebutuhan primer apa saya yang sudah habis dan harus segera dipenuhi. Dengan begitu, kita bisa memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan kebutuhan primer dengan harga diskon melalui promo Ramadan yang tersedia.

Penulis sendiri sudah menerapkan prinsip ini sejak lama. Tidak hanya untuk promo Ramadan. Tetapi juga pada promo-promo lainnya. Seperti promo tahun baru, natal, dan promo akhir tahun.

Dengan menerapkan prinsip ini, kita akan fokus pada kebutuhan yang memang harus kita penuhi saja. Sehingga tidak berakhir menyesal karena membeli barang-barang di luar list seharusnya.

Beberapa hari yang lalu, saya pergi ke acara buka puasa bersama teman yang tempatnya ada di sebuah mall. Untuk bisa sampai ke tempat makan, harus melewati berbagai barang-barang yang sedang didiskon dengan promo Ramadan gede-gedean. Antusias para pengunjung terlihat ramai. Mengelilingi bak tumpukan baju yang diobral dengan harga fantastis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun