Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Penulis

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Jalani, Nikmati, dan Syukuri demi Mencapai Work Life Balance

23 Maret 2024   21:21 Diperbarui: 23 Maret 2024   21:31 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalani, Nikmati, dan Syukuri demi Mencapai Work Life Balance
Ilustrasi work life balance. (Sumber: iStockphoto/Jerome Maurice via kompas.com) 

Maka dari itu, mulailah untuk memanage waktu sesuai dengan jadwalnya. Mulai dari terbangun sampai terlelap kembali.

Pada saat bekerja, fokuslah terlebih dahulu pada urusan pekerjaan. Abaikan hal-hal yang mencoba membuyarkan konsentrasi saat bekerja. Dengan begitu, kita dapat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dibandingkan karyawan lain yang malah sibuk bekerja sambil bergosip.

Ketika memasuki jam istirahat, pergunakan untuk benar-benar melakukan aktivitas yang mendukung jam istirahat. Misalnya makan siang, menjalankan aktivitas menyenangkan yang memungkinkan untuk dilakukan, dan tentunya menjalankan ibadah.

Jangan sampai menggunakan jam istirahat untuk menyelesaikan pekerjaan dengan alasan "tanggung". Alasan inilah yang membuat jadwal kegiatan kita malah berantakan. Niat ingin mendapatkan ketenangan karena pekerjaan cepat selesai, justru malah kehabisan waktu istirahat.

Begitu pula pada saat pulang ke rumah dan libur. Usahakan untuk tidak lagi membahas urusan pekerjaan. Full memberikan waktu untuk keluarga.

Manfaatkan hari libur untuk mengeratkan hubungan dengan keluarga. Mengajak orang tua jalan-jalan. Mengajak anak liburan. Bisa juga dengan melakukan kegiatan menyenangkan yang dapat dilakukan bersama-sama.

Ketika sudah waktunya tidur malam, usahakan untuk langsung tidur. Sekalipun memiliki kendala susah tidur, tetap berbaring dengan posisi akan tidur dan istirahatkan pikiran. Jangan sampai memikirkan hal-hal tidak penting yang belum tentu terjadi.

Kunci yang kedua adalah terapkan prinsip bahwa semuanya sama pentingnya. Dengan menerapkan prinsip ini, kita akan tersadar bahwa tidak boleh ada yang dianak tirikan. Semuanya sama pentingnya sehingga kita harus memprioritaskan semua urusan pekerjaan, kehidupan, dan ibadah.

Ketiga, masih berhubungan dengan point sebelumnya. Meski menerapkan prinsip tersebut, ingatlah bahwa tujuan manusia hidup di dunia adalah untuk beribadah. Tujuan utama kita ada di dunia hanya semata-mata untuk beribadah kepada-Nya.

Ibadah wajib yang harus kita lakukan. Seperti sholat lima waktu, menjalankan ibadah puasa, dan zakat. Ibadah wajib ini kita sempurnakan dengan amalan baik lainnya dengan tujuan hanya semata-mata karena Allah SWT.

Bekerja untuk menafkahi keluarga yang memang secara agama merupakan tanggung jawab sebagai imam keluarga. Berbakti kepada orang tua sebagai bentuk bakti anak kepada orang tua sesuai dengan perintah Allah SWT. Mendidik anak yang telah Allah titipkan kepada kita selaku orang tuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun