S. Kholipah
S. Kholipah Mahasiswa

Setiap hari belajar

Selanjutnya

Tutup

TRADISI

Tradisi Unik Perayaan Lebaran Idul Fitri di Berbagai Negara

21 April 2023   13:09 Diperbarui: 21 April 2023   13:14 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi Unik Perayaan Lebaran Idul Fitri di Berbagai Negara
Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Hari Raya Idul Fitri merupakan momen yang sangat istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Setelah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh, umat Islam merayakan kemenangan spiritual dan memperkuat tali silaturahmi dengan keluarga, teman, dan saudara. Meski hari raya idul fitri memiliki makna yang sama dan dirayakan oleh semua orang yang beragama Islam, namun setiap negara memiliki tradisi dan kebiasaan yang berbeda dalam merayakan Idul Fitri.

Berikut ini adalah beberapa perbedaan tradisi lebaran di berbagai negara:

Indonesi

Lebaran di Indonesia identik dengan mudik atau pulang kampung. Banyak orang yang tinggal di kota besar dan bekerja di kota tersebut, merayakan Lebaran dengan pulang ke kampung halaman mereka. Selain itu, tradisi lainnya di Indonesia adalah saling meminta maaf dan memaafkan, berkunjung ke rumah saudara dan teman, memberikan hadiah dan makanan ringan.

Mesir

Tradisi lebaran di Mesir tidak beda jauh dengan Indonesia seperti saling berkunjung ke sanak saudara dan mengenakan pakaian baru. Makanan khas Idul Fitr di Mesir adalah kue yang disebut Kahk. Kue ini terbuat dari tepung, mentega, dan gula halus yang dibentuk menjadi bola kecil dan diisi dengan kacang atau pasta halva. Selain itu, ada juga makanan berupa hidangan daging yang disebut Fattah.

Turki

Lebaran di Turki dikenal dengan nama "Ramadan Bayram" tau eker Bayram, yang berarti hari raya makanan manis. Selama masa ini, makanan manis menjadi bagian penting dalam perayaan tersebut dan dirayakan dengan saling mengunjungi antar keluarga dan teman, mengenakan pakaian baru, serta memberikan hadiah dan makanan kepada tetangga. Selain itu, orang Turki juga memberikan sumbangan kepada orang yang membutuhkan.

Arab Saudi

Di Arab Saudi keluarga berkumpul bersama untuk merayakan Idul Fitri setelah salat subuh. Mereka menikmati sarapan mewah yang disebut fatur Idulfitri, yang biasanya diadakan di rumah kakek. Makanan memainkan peran penting dalam perayaan Idul Fitri di Arab Saudi, dan orang-orang sering bercanda tentang jumlah makanan yang mereka konsumsi selama hari raya.

Selain itu, ada juga tradisi lain seperti menghias rumah, mengenakan pakaian terbaik, dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Tradisi lainnya adalah Pesta Hijazi, sebuah perayaan yang berlangsung pada hari ketiga Idul Fitri. Orang-orang juga saling memberikan hadiah dan uang selama liburan. Penggunaan bunga melati, pewarna pacar, dan dekorasi lainnya juga umum digunakan selama perayaan tersebut.

India

Perayaan Idul Fitri di India dikenal sebagai Meethi Eid dan terdapat beberapa tradisi unik yang terkait dengan perayaan Idul Fitri di India. Salah satu tradisi yang paling terkenal adalah penggunaan henna, yang dilakukan sehari sebelum perayaan. Para wanita di India mengenakan pakaian tradisional seperti Lehenga Choli, Salwar, Kameez, dan jilbab, sementara para pria mengenakan Kurta Piyama, Tqiyah, dan Mojri.

Tradisi lainnya adalah pembagian hidangan manis seperti Sheer Kurma, saviyaan, ras malai, phirni, dan shahi tukra. Hidangan-hidangan manis ini dibagikan kepada keluarga dan teman-teman, dan diyakini bahwa berbagi makanan dapat meningkatkan kebahagiaan dan keberuntungan. Selain hidangan manis, ada juga makanan tradisional yang disebut kibbeh, yaitu sejenis bakso yang terbuat dari daging domba dan daging sapi

Singkatnya, Idul Fitri dirayakan di India dengan tradisi-tradisi unik seperti penggunaan henna, pembagian makanan manis, dan perayaan Chaand Raat. Umat Muslim di India berkumpul bersama keluarga mereka untuk berdoa dan menikmati makanan tradisional pada hari Idul Fitri.

Meski setiap negara memiliki tradisi yang berbeda-beda, namun ada juga beberapa persamaan dalam merayakan momen ini. Beberapa persamaan tersebut antara lain adalah berkumpul bersama keluarga, sahabat, saling memaafkan dan memperkuat silaturahmi. Tidak lupa juga menghidangkan makanan khas negara tersebut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun