Siti Sundari
Siti Sundari Guru

Membentuk Masa Depan Melalui Ilmu dan Pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Lebaran Tanpa Ayah dan Ibu

13 April 2024   14:55 Diperbarui: 13 April 2024   14:57 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebaran Tanpa Ayah dan Ibu
Dok.pribadi/ig sitisundarithea

Umat Muslim di seluruh dunia menantikan Lebaran, atau Idul Fitri. Mengingat kemenangan setelah sebulan berpuasa, momen ini juga merupakan kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga. Namun, bagaimana jika kita harus merayakan lebaran tanpa memiliki orang yang kita sayangi, seperti orang tua yang telah meninggal? Tidak diragukan lagi, situasi ini membawa berbagai perasaan dan kesulitan.

Kenapa kita harus merayakan Lebaran tanpa orang tua kita? Seperti yang disebutkan dalam Al-Qur'an, kematian adalah bagian penting dari kehidupan, dan setiap jiwa pasti akan merasakannya. Dengan kehilangan orang tua menjelang lebaran, beban emosional menjadi lebih berat. Waktu yang seharusnya diisi dengan kegembiraan bersama keluarga sekarang terasa hampa dan sedih. Namun, lebaran tanpa ayah dan ibu juga mengajarkan kita tentang kekuatan, ketabahan, dan pentingnya berbagi keluarga.

Bagaimana kita bisa merayakan lebaran dalam keadaan seperti ini? Pertama, penting untuk mengakui dan menghargai rasa sakit. Jangan ragu untuk merasa sedih; namun, jangan biarkan rasa sedih menguasai Anda. Kedua, membangun kebiasaan baru yang mungkin sedikit mengurangi kesedihan. Misalnya, Anda bisa mengundang teman dan keluarga yang merasa kehilangan untuk merayakan lebaran bersama Anda, atau Anda bisa melakukan kegiatan amal sebagai cara untuk menghormati almarhum ayah dan ibu Anda. Ketiga, lebaran harus dipenuhi dengan pemikiran dan doa. Mengucapkan doa untuk ayah dan ibu dapat menjadi cara untuk membuat Anda merasa terhubung dengan mereka terus menerus. Keempat, ingatlah bahwa lebaran adalah tentang kemenangan, kebahagiaan, dan berbagi. Berbagi kebahagiaan dengan orang lain, terutama mereka yang tidak beruntung, dapat membawa kedamaian dan kepuasan batin.

Merayakan Lebaran tanpa ayah dan ibu adalah situasi yang sulit dan penuh emosi, tetapi dengan menghadapinya dengan cara yang benar, kita dapat menemukan kekuatan, kedamaian, dan bahkan kebahagiaan. Lebaran tanpa mereka tidak berarti kehilangan makna; sebaliknya, itu adalah kesempatan untuk menunjukkan rasa terima kasih kita kepada mereka dan mengenang mereka dengan cara yang berbeda.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun