Siti Khusnul Khotimah
Siti Khusnul Khotimah Mahasiswa

Penulis buku A Good Change: sebuah penerapan filosofi Kaizen bagi yang sedang berada di titik terendah. Menulis seputar Self-Improvement, Growth Mindset, dan Tips Penunjang Karir. Yuk berkawan di IG dan TT @sitikus.nl ✨ Salam Bertumbuh 🌻🔥

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Sahur Gaya Baru: Menu DEBM Tinggi Serat

17 Maret 2024   20:36 Diperbarui: 17 Maret 2024   20:38 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sahur Gaya Baru: Menu DEBM Tinggi Serat
Ilustrasi menu sahur tinggi serat (sumber: pexels.com/bulbfish

Oleh: @sitikus.nl

Sahur merupakan sunnah berpuasa. Apabila dilakukan mendapat pahala. Sedangkan bila tidak sempat sahur, tidak mengapa.

Waktu sahur paling baik ialah mendekati waktu imsak. Tujuan sahur untuk menyuplai energi selama berpuasa. 

Sahur paling baik mengonsumsi makanan tinggi serat dan rendah gula. Menu sahur paling baik bagi tubuh yaitu menu DEBM. 

Diet Enak Bahagia Menyenangkan. 

Sahur merupakan asupan yang penting selama berpuasa. Menjaga kondisi tubuh tetap fit dan bugar perlu asupan yang seimbang. 

Menu DEBM cocok diterapkan sebagai menu sahur yang tinggi serat. Makanan tinggi serat dapat meningkatkan penyerapan nutrisi dalam tubuh. 

Apabila menu sahur kita mengonsumsi lemak dan karbohidrat, maka perut kita akan mudah merasa lapar di siang hari. 

Hal ini berkaitan dengan penyerapan sumber energi, karbohidrat termasuk bahan yang lama dicerna tubuh. 

Selain itu, lemak juga termasuk bahan yang kurang mudah dicerna apalagi dalam keadaan berpuasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun