Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Guru

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Berbeda untuk Bersama

7 Mei 2020   19:48 Diperbarui: 7 Mei 2020   19:49 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbeda untuk Bersama
Sumber gambar: diy.kemenag.go.id

Hari ini umat Islam menjalankan puasa hari ke 14, pada saat yang sama umat Budha memperingati Hari Raya Waisak 2564 BE. Dua momen yang sama-sama suci bagi pemeluknya. Sama-sama mempunyai nilai tinggi  dalam pemahaman agamanya masing-masing. 

Kedua pemeluk agama ini sama-sama mengagungkan ibadah dan peringatan agamanya.

Umat islam berlomba-lomba dalam memperbanyak ibadah dan amalan di bulan ramadhan selama 1 bulan lamanya. Umat islam berlomba-lomba untuk meraih derajat yang mulia yaitu taqwa.

Sedangkan umat Budha memperingati Tri Suci Waisak yaitu yang pertama, peringatan lahirnya Sidarta Gautama sekaligus pencipta agama Budha. Yang kedua adalah memperingati Sidarta mencapai penerangan agung dan menjadi Budha, yang ketiga adalah peringatan wafatnya Sidarta Gautama.

Ibarat kata, Umat Islam dan Umat Budha sebagai pemain konser musik dengan genre yang berbeda yang tampil dalam satu panggung akbar, maka diharapkan keduanya menampilkan yang terbaik dan totalitas. Agar konser tersebut bisa dinikmati dan menghibur para penonton.

Maksudnya adalah, masyarakat sangat perlu mendapatkan pencerahan dan teladan yang baik dari masing-masing penganut agama, baik Islam maupun Budha.

Ramadhan bulan kemenangan/kaltim.tribunnews.com
Ramadhan bulan kemenangan/kaltim.tribunnews.com
Kalau kedua pemeluk agama tersebut bisa memberikan contoh yang baik kepada masyarakat, sesuai dengan agamanya masing-masing, maka yang terjadi adalah terciptanya toleransi yang tinggi antar pemeluk agama yang pada akhirnya akan terwujud pula semboyan negara kita Bhineka Tunggal Ika, yang menjadi salah satu perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Begitu juga semua agama yang  yang diakui negara.

Meskipun ibadah dilakukan di rumah, namun kemuliaan Ramadhan dan Tri Suci Waisak tidak akan pernah berkurang sedikitpun.

Semoga kita sebagai bangsa yang beragama, bisa hidup lebih rukun lagi, hidup bersanding dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika, bersama-sama menengadahkan tangan memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar Pandemi Corona segera berakhir dan Negara Indonesia tetap jaya selama-lamanya. Aamiin

Semoga bermanfaat.

Siti Nazarotin
Blitar, 7 Mei 2020

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun