Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Guru

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Manisan Pepaya dan Asul-asul Manten

3 Mei 2021   09:38 Diperbarui: 3 Mei 2021   10:12 3377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manisan Pepaya dan Asul-asul Manten
Manisan pepaya | foto: Siti Nazarotin

Oseng-oseng pepaya, di daerah saya, Blitar, sering disebut dengan mi kates. Salah satu sajian dari pepaya yang banyak digemari masyarakat termasuk saya. Sayapun sering memasaknya untuk keluarga.

Baca juga: Sambel Goreng Pepaya Nyadam

Ingat oseng-oseng pepaya, ingat pula dengan asul-asul manten. Asul-asul manten adalah pemberian oleh-oleh dari tuan rumah yang menggelar hajatan kepada para tamu undangan.

Jauh sebelum masyarakat kenal istilah souvenir, asul-asul manten sudah lebih dulu dipakai sebagai istilah oleh-oleh yang diberikan orang yang punya hajatan kepada para tamu yang datang.

Dulu, sebelum souvenir mengalami banyak perkembangan, masyarakat yang mempunyai hajat, memberikan asul-asul kepada para tamu berupa nasi dan sayur yang dibungkus dengan daun pisang, daun waru bahkan daun jati.

Setiap kali ada hajatan, maka para tetangga kanan kiri membantu  memetik pepaya. Pohon pepaya banyak tumbuh di pekarangan milik warga. Mereka dengan suka rela membolehkan pepayanya dipetik sebanyak kebutuhan untuk sekadar membantu meringankan  tetangga yang punya hajat, sebagai bahan olahan sayur yang akan dijadikan asul-asul.

Kini seiring dengan perkembangan zaman, asul-asul semakin bervariasi dan semakin praktis. Istilah asul-asulpun bergeser menjadi souvenir.

Aneka ragam souvenir pun digagas. Bisa berisi kue kering maupun basah. Lebih praktis lagi dan banyak dipilih, adalah souvenir berupa barang. Pernak-pernik barang untuk souvenirpun disiapkan oleh penyedia jasa yang bisa dengan mudah kita dapatkan. Tinggal pilih sesuai dengan budget kita masing-masing.

Semua serba mudah asalkan kita punya rupiah. Bukan begitu? Ya, di zaman modern semua serba praktis. Kita bisa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Apakah kita memberikan souvenir atau oleh-oleh hajatan dengan memesan atau bikin sendiri, dengan harapan bisa lebih menekan pengeluaran? Kembali kepada pilihan kita masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun