Supartono JW
Supartono JW Konsultan

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

(21) Ramadan Tak Biasa, Keistimewaan, dan Keutamaan 10 Hari Terakhir

14 Mei 2020   00:11 Diperbarui: 14 Mei 2020   00:43 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(21) Ramadan Tak Biasa, Keistimewaan, dan Keutamaan 10 Hari Terakhir
pixabay.com

Waktu tak pernah menunggu, jangan terpaku, harus menderu untuk meraih sesuatu. 

(Supartono JW.14052020

Hari ini, Ramadan Tak Biasa, tepat memasuki hari ke-21, dan sudah berada di fase ketiga keistimewaan Ramadan di 10 hari terakhir. 

Masyarakat tertekan psikologis 

Ramadan di tengah corona, khususnya bagi masyarakat muslim Indonesia, ujiannya benar-benar berat karena harus terus  berhadapan dengan kebijakan pemerintah yang tak tegas, sehingga membuat masyarakat pun tak disiplin. 

Bahkan, tepat di Ramadan ke-20, Rabu (13/5/2020) masyarakat kembali terpukul dengan turunnya Perpres baru Nomor 64 tahun 2020, tentang kenaikan kembali iuran BPJS Kesehatan. 

Di tengah kesulitan yang menghimpit rakyat, pemimpin negeri ini pun masih "tega" menekan rakyat dan menyakiti hati nuraninya, dengan diam-diam mengabaikan putusan Mahkamah Agung (MA) dan menerbitkan Perpres baru. 

Sehingga, selain corona, psikologis (perilaku dan mental) masyarakat dalam menjalankan ibadah Ramadan, juga signifikan tergerus akibat kebijakan pemerintah. 

Bahkan kini, masyarakat masih tak habis pikir, mengapa Bapak Presiden kita, tak menghargai perjuangan rakyat yang menggugat dan menang di MA. 

Mencari keutamaan Ramadan 

Dari kondisi yang ada, semoga di 10 hari terakhir bulan Ramadan menjadi waktu yang benar-benar istimewa dari 20 hari sebelumnya yang penuh sengkarut, penuh sikap apatis dan skeptis masyarakat karena tekanan psikologis akibat kebijakan pemerintah, masalah ekonomi, kesehatan, dan sosial di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun