Supartono JW
Supartono JW Konsultan

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

(3) Kisah Alphard Sakti dan Memberi Teladan

25 Maret 2023   17:36 Diperbarui: 25 Maret 2023   17:39 1082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(3) Kisah Alphard Sakti dan Memberi Teladan
Ilustrasi Supartono JW

Siapa meneladani?

Sejak kasus Mario, masyarakat Indonesia terluka pikiran dan hatinya, sebab khususnya para pejabat di Kementerian Keuangan, selama ini benar-benar dianggap tidak tahu diri. Memanfaatkan keadaan dan jabatannya, mengeruk uang rakyat untuk memperkaya diri, keluarga, kelompok dan golongannya.

Kasus Mario masih sangat hangat. Belum usai dan masih ada pihak yang wajib menelusuri harta-harta pejabat lainnya. Terlebih, beberapa anggota keluarga mereka juga masih tidak tahu diri, masih mempertontonkan gaya hidup hedon di tengah masyarakat.

Sudah begitu, Republik ini juga kini dipenuhi keluh kesah warganet dan netizen tentang perilaku para petugas Bea Cukai di Bandara yang memajaki barang masuk seenak perutnya. Bahkan, atas kasus ini, ada pegawai Milenial Direktorat Pajak yang sampai menulis surat terbuka, atas perilaku dan apa yang terjadi di lingkungan kerjanya, dari bawahan sampai atasan.

Di tengah persoalan yang masih membuat rakyat muak, bila benar, Sri Mulyani memanfaatkan jabatannya dengan meneladani dijemput di apron dengan mobil pribadinya, pun ada pengawalan yang mobilnya juga ada tulisan yang tertangkap kamera wartawan rakyat, ini jelas kisah yang menyedihkan.

Bagaimana rakyat akan belajar menjadi tahu diri. Sebab, yang dicontohkan oleh para pejabat juga perilaku tidak tahu diri.

Menyoal Alphard masuk apron, karena dianggap terlalu berlebihan memiliki privilege yang sangat tidak pantas. Bahkan dengan klarifikasi dari PT AP II, netizen beranggapan tidak ada lagi yang bisa diharapkan dari kinerja Sri Mulyani sebagai Menkeu. Tidak heran pula banyak anak buahnya yang pamer harta di media sosial, meski harta dari mana?

Yang pasti, sebagai manusia biasa, saya cukup prihatin, sebab di bulan yang penuh berkah dan ampunan ini, masih saja +62 diganggu oleh sikap tidak tahu diri orang-orang yang seharusnya menjadi teladan untuk anak buahnya dan juga rakyat meski alasannya bekerja untuk rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun