Supartono JW
Supartono JW Konsultan

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

(10) Pertanyaan untuk Diri Sendiri

1 April 2023   19:43 Diperbarui: 1 April 2023   20:33 2903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(10) Pertanyaan untuk Diri Sendiri
Ilustrasi Supartono JW

Menurut pakar tafsir Al-Raghib al-Ashfahani dalam kitab Al-Mufradat fi Gharib Alqur'an, pernyataan Rabb semesta alam itu bermakna bahwa Allah pada hakikatnya amat dekat dengan hamba-Nya.

Bahkan, menurut Alquran surah Qaf ayat 16, Allah justru lebih dekat kepada manusia daripada urat nadi manusia itu. Namun, lanjut al-Raghib, kedekatan-Nya tidaklah bersifat fisik, melainkan bersifat rohani dan spiritual.

Karenanya, Allah mendekati hamba-Nya melalui petunjuk dan limpahan nikmat dan karunia-Nya yang tak terhingga banyaknya. Inilah makna kedekatan Allah kepada manusia.

Lalu, bagaimana dengan kedekatan manusia kepada-Nya? Menurut al-Ashfahani, kita dapat mendekati-Nya secara rohani pula, yaitu menghiasi diri sebanyak mungkin dengan ''sifat-sifat'' Allah, seperti sifat pengasih dan penyayang.

Dari penjelasan tersebut, setiap manusia tentu berbeda-beda kedekatannya dengan Allah, tergantung klasifikasinya.

Yang pasti, Allah menyambut hamba-Nya yang dengan tulus dan ikhlas mendekatkan diri kepadaNya. Atau yang tadinya menjauh, namun hendak kembali ke jalan-Nya. 

Dalam sebuah hadits Qudsi yang sangat populer di kalangan kaum sufi, Allah SWT berfirman:
''Jika hamba-Ku mendekat kepada-Ku sejengkal, maka aku telah datang menghampirinya sehasta. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku datang menyambutnya dengan berlari. Dan, jika ia datang kepada-Ku dengan berlari, maka aku datang menyongsongnya lebih cepat lagi.''

Pada akhirnya, fase 10 hari pertama Ramadhan telah kita lewati. Pada akhirnya, kita kembali dapat instrospeksi, merefleksi, dan mengevaluasi diri, apalak dari 10 hari yang telah berlalu, saya, kita,  bukan orang yang merugi?

Apakah saya, kita, selama 10 hari sudah ikhtiar, berusaha semampu kita, tawakal? Apakah saya, kita sudah menjadi orang yang menang di hadapan sesama manusia dan Allah? Apakah saya sudah menjadi orang yang dekat dengan keluarga, saudara, tetangga, lingkungan, hingga masyarakat, serta mendekatkan diri kepada Allah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun