Supartono JW
Supartono JW Konsultan

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

(22) Pandai Bersyukur, Tertib dan Disiplin dalam Kewajiban, Ringan untuk Beramal

13 April 2023   15:23 Diperbarui: 13 April 2023   17:12 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(22) Pandai Bersyukur, Tertib dan Disiplin dalam Kewajiban, Ringan untuk Beramal
Ilustrasi Supartono JW

Amal (ibadah, jariah, saleh)

Sesuai paradigma yang lazim, orang-orang yang tertib, disiplin, bertanggungjawab dalam menunaikan kewajiban, biasanya mereka akan sangat ringan hati, ringan pikiran, ringan tangan, dan ringan kaki dalam melengkapi kewajiban-kewajiban yang sudah ditunaikan dengan tambahan amal.

Amal ibadahnya, amal jariahnya, amal salehnya diperbanyak, ditingkatkan, dengan pikiran dan hati yang bersih, serta ikhlas.

Amal adalah perbuatan (baik atau buruk), perbuatan baik yang mendatangkan pahala, menurut ajaran agama, yang dilakukan dengan tujuan untuk berbuat kebaikan terhadap masyarakat atau sesama manusia (memberi derma, mengumpulkan dana untuk membantu korban bencana alam, penyandang cacat, orang jompo, anak yatim piatu, dan sebagainya.

Banyak orang-orang yang dihormati dan dihargai di tengah masyarakat bukan karena kedudukan atau kekayaannya, tetapi karena amalnya.

Ada amal ibadah, perbuatan yang merupakan pengabdian kepada Allah, seperti salat dan zakat dalam agama Islam.

Ada amal jariah, perbuatan baik untuk kepentingan masyarakat (umum) yang dilakukan terus-menerus dan tanpa pamrih. Perbuatan sosial.

Dan, ada amal saleh, yaitu perbuatan yang sungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah atau menunaikan kewajiban agama kepada Tuhan, serta perbuatan baik terhadap sesama manusia

Di antara amal ibadah, amal jariah, dan amal saleh, mana amal yang selama ini, saya, kita, lakukan, jalankan?

Semoga, saya, kita, senantiasa menjadi manusia, orang yang selalu disiplin, tertib, konsisten dalam menunaikan kewajiban terhadap Allah dan sesama manusia. Menjadi manusia yang pandai bersyukur.

Semoga, saya, kita, selalu menjadi manusia, orang yang berbuat amal ibadah, amal jariah, amal saleh karena Allah, bukan karena sekadar riya (pamer),
menunjukkan sesuatu yang dimiliki kepada orang lain dengan maksud memperlihatkan kelebihan atau keunggulan untuk menyombongkan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun