Supartono JW
Supartono JW Konsultan

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

(30) Indahnya Merayakan Idul Fitri karena Mata Agama, Mata Pengetahuan, dan Mata Hati

21 April 2023   05:53 Diperbarui: 21 April 2023   05:56 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(30) Indahnya Merayakan Idul Fitri karena Mata Agama, Mata Pengetahuan, dan Mata Hati
Ilustrasi Supartono JW

Hanya di Indonesia yang mengkotak-kotakkan ada muslim Muhamadiyah dan NU. Menuduh yang Lebaran 21 pengikut Muhammadiyah dan yang Lebaran 22 pengikut NU. Pemerintah pun dituduh sebagai NU, tidak Muhammadiyah. 

Padahal, di seluruh dunia, yang merayakan Lebaran 21 April karena mengikuti perhitungan ilmu astronomi, hisab. Bukan karena Muhammadiyah atau NU.

Jadi, siapakah yang benar-benar meraih kemenangan dan kembali ke fitrah di 1 Syawal 1444 Hijriah di +62? 21 atau 22?

Jawabnya, tentu, akan menjadi milik siapa saja yang pikiran dan hatinya bersih, serta ikhlas. Karena tahu dan paham mengapa Lebaran di 21 atau 22 April, bukan karena ikut-ikutan.

Terutama karena kebijakan dalam menentukan mana Idul Fitri yang dipilihnya menggunakan mata agama, mata pengetahuan, dan mata hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun