1445 H (29) Pandai Berterima Kasih
pandai bersyukur, akan pandai berterima kasih.
Sebab kaya pikiran dan kaya hati, orang yang(Supartono JW.08042024)
Ibadah Ramadan 1445 Hijriah di +62, sudah memasuki hari ke-29/28. Bila lebaran tahun ini jatuh pada 10 April 2024, artinya bagi Umat Muslim Indonesia, Idul Fitri 1445 Hijriah tinggal dua hari.
Sebab perjalanan Ibadah Ramadan sudah ditempuh selama 29/28 hingga hari ini, fase rahmat, ampunan, sudah kita lewati. Kini tinggal menyisakan dua hari fase untuk terbebas dari api neraka, sudahkah kita merasakan syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah? Sudahkah kita berterima kasih dan mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang selama ini sudah menjadi bagian dalam hidup kita?
Mengapa berterima kasih?
Menurut KBBI, terima kasih artinya rasa syukur. Syukur artinya "rasa terima kasih kepada Allah." Artinya yang lain adalah "untunglah (pernyataan lega, senang, dan sebagainya)
Semoga saya, kita, tidak termasuk golongan orang-orang lupa, bahkan enggan untuk mengucapkannya. Sebab berterima kasih atau mengucapkan terima kasih adalah:
(1) Penghargaan
Berterima kasih atau mengucapkan terima kasih berarti menghargai jasa orang lain karena telah membantu. Sehingga membuat langkah saya, kita menjadi lebih mudah atas bantuannya, dukungannya, kepeduliaanya, dll.
(2) Meningkatkan bahagia
Ucapan terima kasih juga mampu meningkatkan kebahagiaan orang lain. Hal ini disebabkan oleh adanya perasaan bahwa usahanya telah dihargai. Meningkatnya kebahagiaan juga mampu membuat orang tersebut menjalani hidup dengan lebih baik. Tahu bahwa hidup tidak bisa sendiri. Tahu bahwa bila tidak dibantu, tidak ditolong, belum tentu apa yang dilakukan atau langkahnya belum tentu tercapai atau berhasil.
(3) Menjaga hubungan
Bila sudah ada perasaan dan sikap menghargai, memberikan kebahagiaan, tentu akan terjalin dan terjaga hubungan maupun tali silaturahmi yang akan membawa manfaat di masa depan terutama saat membutuhkan bantuan. Sebab, banyak orang yang hanya ingat dan berterima kasih saat masih dekat, saat membutuhkan. Tetapi saat jauh atau sudah tidak membutuhkan, sudah lupa.
Jadi, akan diketahui bahwa ada orang yang dekat hanya saat butuh bantuan. Ada orang yang dekat saat mau memanfaatkan.